Dinas Kesehatan Sebut Menu Stunting Telah Memenuhi Standar Gizi, Kecuali Yang di Tapos

166
Inilah kemasan menu stunting yang disalurkan Dinkes Kota Depok.

Margonda | jurnaldepok.id
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengungkapkan, menu makanan program pengentasan stunting sudah memenuhi standar gizi. Ia menjekaskan, bahwa itu bukanlah menu utama, melainkan makanan tambahan.

Mary juga memastikan paket menu stunting di seluruh kecamatan di Kota Depok memenuhi standar gizi. Kecuali pemberian yang terjadi di Kecamatan Tapos.

“Untuk itu menu yang di Kecamatan Tapos segera kami evakuasi. Sedangkan paket menu di 10 kecamatan lainnya sudah baik dan pembagiannya berjalan lancar,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam percepatan penurunan stunting tahun 2023, salah satu upaya yang dilakukan adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“PMT Lokal diberikan selama 28 hari, yakni 10 Nov-8 Desember 2023,” paparnya.

Dijelaskannya, PMT berbasis pangan lokal merupakan makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran.

“PMT Lokal yang dilaksanakan di Kota Depok terdiri dari kudapan (6 hari/pekan), yakni makanan yang bukan merupakan menu utama, dikonsumsi diantara waktu makan utama yang dapat membantu memenuhi kecukupan kebutuhan harian,” jelasnya.

Sedangkan makanan lengkap, lanjutnya, (1 hari/pekan) adalah menu makanan lengkap bergizi seimbang sekali makan, terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayuran dan buah, disertai dengan konsumsi air yang cukup.

Keragaman bahan pangan lokal, kata dia, menjadi sumber pangan yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan pangan keluarga, termasuk untuk perbaikan gizi balita.

“Tujuan PMT lokal yakni agar meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sasaran dari program PMT lokal ini adalah balita gizi kurang, yaitu balita (6-59 bulan) dengan indeks BB/PB atau BB/TB z-score -3 SD sampai dengan <-2 SD.

Selanjutnya, kata dia, balita berat badan kurang dan sangat kurang (BB/U) z-score <-2 SD. Balita gizi kurang yang juga mengalami stunting, diberikan PMT Lokal untuk menangani keadaan gizi kurangnya, hingga balita dengan berat badantidak naik.

“Untuk percepatan penurutan stunting, kegiatan PMT Lokal juga perlu disertai dengan edukasi gizi dan Kesehatan,” pungkasnya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here