


Cinere | jurnaldepok.id
Diduga tak sanggup menanggung beban hutang dengan rentenir, H (34) warga Jalan Masjid, RT 02/02, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Ketua RT 02/02, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Jamaludin mengatakan, peristiwa gantung diri yang dilakukan H pertama kali diketahui oleh anak kedua H saat pulang sekolah sekitar pukul 11.15 Wib.
“Ya, betul H ini warga kami yang mengontrak di rumah kontrakan Pak H Sadimin, kami kaget ketika mendapat kabar H meninggal gantung diri dan orang yang pertama melihat kejadian itu adalah anaknya yang saat itu baru pulang dari sekolah,” ujarnya, Selasa (07/11/23).

Kemudian, kata dia, anaknya memberi tahu tetangga, dan warga sekitar langsung menghubungi pengurus lingkungan dan langsung menghubungi Binmas Pol.
Sementara H. Sadimin pemilik kontrakan mengaku sangat terkejut dan hampir tak percaya saat mendengar kabar H yang diketahui bekerja sebagai sopir angkot di Jakarta nekat bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Ya, dia sudah tinggal di rumah kontrakan saya sejak tahun 2021, selama ini keluarga dia baik-baik saja karena istrinya juga bekerja di salah satu warung makan, makanya saya sangat kaget begitu mendapat kabar ia gantung diri,” tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Slamet Dasuki yang tak lain adalah paman dari H. Slamet mengaku tak menyangka jika H bakal nekat mengakhiri hidup dengan cara seperti itu.
Meski demikian, Slamet mengaku sudah ikhlas dengan peristiwa yang menimpa keponakannya itu dan ingin secepatnya membawa H ke kampung halaman di Brebes, Jawa Tengah, untuk segera dimakamkan.
Terpisah, Petugas Bhabinkamtibmas Polsek Cinere, Aiptu Subendi mengatakan, setelah dilakukan interogasi dengan keluarga dapat disimpulkan bahwa peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh H dipicu oleh permasalahan hutang.
“Kami sudah tanya tanya kepada keluarga untuk mengetahui pemicu terjadinya peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh H. Keterangan yang kami peroleh ternyata yang bersangkutan banyak hutang dengan rentenir akibat sering kalah main judi online,” ungkapnya.
Dikatakan Subendi, pihak keluarga menolak untuk melakukan autopsi terhadap jasad H dan atas permintaan keluarga pula, jasad H langsung dibawa ke kampung halaman di Brebes Jawa Tengah untuk dimakamkan. n Asti Ediawan

