Belum Ditindak, Warung Jual Tramadol di Depan Kampus UPN Veteran Masih Eksis

577
Ketua FPL, Lukman Hakim saat melakukan introgasi kepada penjaga warung terkait penjualan Tramadol di warung tersebut.

Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah elemen masyarakat Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, meminta kepada pihak berwenang untuk menindak aktivitas penjualan obat-obatan ilegal di warung depan kampus Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta di Jalan Raya Limo.

Pasalnya, selain diduga tidak memiliki izin resmi, keberadaan warung tersebut telah memicu keresahan bagi warga sekitar.

Ketua Forum Pemuda Limo (FPL), Lukman Hakim mengaku sudah menelusuri bahkan menanyakan secara langsung kepada penjaga warung terkait aktivitas usaha di warung tersebut dan menurutnya sang penjaga warung mengakui bahwa warung itu menjual obat-obatan diantaranya Tramadol yang notabene masuk dalam golongan narkotika dan tidak boleh dijual bebas.

“Saya sudah menanyakan secara langsung kepada penjaga warung itu dan dia mengakui bahwa warung yang tampak seperti warung kelontong itu ternyata menjual obat-obatan keras diantaranya obat jenis Tramadol yang jelas-jelas tidak boleh dijual bebas,” ujar Lukman kepada Jurnal Depok, kemarin.

Dikatakan Lukman, selain diduga tidak memiliki izin usaha, keberadaan warung yang menjual obat Tramadol itu telah meresahkan warga sekitar lantaran belum lama ini salah satu warga Limo diketahui meninggal dunia pada peristiwa kecelakaan di wilayah Pondok Cabe yang diduga akibat pengaruh obat Tramadol.

“Kami menduga penyebab kecelakaan yang menimpa salah satu warga Limo yang menabrak tiang listrik di wilayah Pondok Cabe, Tangsel, lantaran masih dalam pengaruh obat Tramadol karena menurut laporan sejumlah warga, korban meninggal pada peristiwa kecelakaan itu sering membeli obat di warung itu,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan warga, para pembeli yang biasa datang ke warung itu didominasi anak muda, padahal tampak dari luar warung hanya menjual kebutuhan rumah tangga seperti shampo, pemutih pakaian, pembersih lantai, tissue serta sejumlah pruduk rumah tangga lainnya.

“Kami mendapat laporan dari warga yang mengatakan para pembeli yang biasa datang dan belanja di warung itu adalah anak-anak muda, padahal jika dilihat dari luar warung di depan Kampus UPN itu tampak seperti warung kelontong yang menjual kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Dikatakannya, dirinya sudah berbicara kepada penjaga warung untuk menyampaikan kepada pemilik warung untuk segera pindah dan tidak jual obat di lingkungannya.

“Kami juga minta kepada aparat berwenang untuk menindak aktivitas penjualan obat keras di lokasi itu, terlebih lokasinya sangat berdekatan dengan kampus UPN Veteran yang notabene merupakan lembaga pendidikan,” tegasnya.

Harapan senada juga disampaikan oleh Geget salah satu warga Limo. Dikatakan Geget, aktivitas penjualan obat keras di warung depan kampus UPN Veteran semakin ramai, kondisi ini semakin membuat warga menjadi resah.

“Tiap hari kami selalu pantau, ternyata pelanggan warung itu semakin hari makin banyak, kami minta agar pemilik warung itu segera ditindak,” pungkas Geget. n Asti Ediawan

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here