Cimanggis | jurnaldepok.id
Kejadian penikaman anak kandung terhadap bapaknya di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, diduga dipicu masalah penjualan harta dan pernikahan.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso mengatakan, sebelum penusukan terjadi sempat ada debat antara ayah dan anak tersebut.
Mereka , kata dia, saat itu membahas mengenai harta keluarga, karena korban akan menjual aset keluarga tanpa memberitahu anaknya RF.
“Jadi ada beberapa harta keluarga yang dari bapaknya ini mau dijual tanpa konfirmasi dengan anaknya. Sehingga anaknya menanyakan kenapa harus dijual. Di situlah timbul perdebatan yang menimbulkan penikaman,” ujarnya.
Pemicu lainnya, lanjutnya, lantaran diduga korban hendak menikah lagi. Dimana korban meminta izin pada anaknya. Namun hingga kini keterangan tersebut masih didalami.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
“Peristiwa itu terjadi ketika RF sedang mengunjungi S (korban,red) di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara ribut dan teriakan korban meminta tolong,” tandasnya.
Saksi yang mendengar keributan antara bapak dan anak tersebut langsung mendatangi TKP.
“Saat itu saksi melihat kalau korban sudah terluka. Korban terkapar di tengah jalan sambil memegangi perutnya. Korban terluka di perut dan dada akibat tusukan pisau yang dilakukan anaknya RF,” katanya.
Korban, kata dia, berlumuran darah dengan memegangi perut sebelah kiri dan dada sebelah kanan yang terluka akibat diduga tusukan pisau. Sementara RF hanya terdiam saat itu melihat ayahnya tersungkur.
“Pisau yang digunakan untuk menusuk ada di dekat ayahnya. Warga langsung menolong korban dan mengamankan RF,” pungkasnya. n Aji Hendro
