Margonda | jurnaldepok.id
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok langsung memberikan pendampingan kepada anak-anak dalam kasus pelecehan yang dilakukan N alias Engkong.
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa mengatakan, pihaknya telah turun langsung memberikan pendampingan pada korban sejak awal kasus ini mencuat.
“Terkait adanya kejadian tersebut, lalau teman-teman di lapangan langsung menuju lokasi, tempat korban. Jadi seperti itu, dan langsung kami dampingi keluarga korban saat itu ya,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
Nessi memastikan, bahwa pendampingan itu masih berlanjut hingga kini, termasuk ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi oleh kepolisian.
“Sampai saat ini pendampingan terus kami lakukan, khususnya adalah kepada keluarga korban yang anaknya meninggal,” paparnya.
Selain itu, kata dia, juga terhadap dugaan-dugaan korban yang lain.
“Kami lakukan pendampingan psikolog maupun pendampingan hukum,” katanya.
Adapun laporan yang diterima sementara oleh Nessi, korban dugaan pencabulan pelaku N berjumlah sekira 13 anak.
“Tapi tadi pagi kami bertemu juga dengan pihak keluarga korban, informasi di sana katanya sudah mencapai 15 (korban) begitu,” jelasnya.
Menurut Nessi, korban lainnya ada yang mengalami trauma.
“Intinya kami sedang melakukan penguatan sih. Karena kalau kami lebih kepada penyelamatan anak-anaknya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya sekitar 15 anak diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan N alias Engkong (70) dengan cara meremas alat kelamin di Tapos.
Bahkan salah satu anak tewas dan kini Engkong dijadikan tersangka dan sudah ditahan di Mapolresta Depok. n Aji Hendro
