Disdik Kota Depok Ungkap Masuk Sekolah Dasar Tak Perlu Lagi Harus Bisa Calistung

132
Para narasumber foto bersama di acara Bimbingan Teknis Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Margonda | jurnaldepok.id
Orang tua siswa diharapkan melapor ke Dinas Pendidikan jika ada sekolah dasar yang melakukan tes membaca, menulis dan menghitung saat anak siswa PAUD daftar ke SD.

“Laporkan kepada kami jika ada SD yang melakukan tes Calistung kepada siswa PAUD yang hendak masuk ke SD,” ujar Kepala Kurikulum dan Penilaian SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Muhammad Yusuf.

Yusuf mengatakan itu saat adanya pertanyaan dari orang tua siswa di kegiatan Bimbingan Teknis Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dia menambahkan, saat ini ujian calistung terhadap siswa PAUD saat mendaftar ke SD sudah tidak ada.

Di lokasi sama, Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji menambahkan pendidikan pada tahap PAUD sangatlah penting, karena transisi menuju Sekolah Dasar (SD).

Pada tahap ini, Nuroji berpendapat bila orientasi anak tidak hanya berpatok pada kemampuan anak baca, tulis, hitung (Calistung).

“Melainkan motorik si anak. Nilai-nilai lain juga mesti dilihat, mulai dari sosial sampai agama. Bagaimana anak bisa mengucapkan terima kasih,” katanya.

Di menuturkan,untuk penekanan calistung, semestinya saat sudah berada di kelas 1 SD, untuk penyelarasan bagi anak yang ikut PAUD dan tidak ikut PAUD.

“Kelas 2 baru bisa diseragamkan. Makannya bagi masyarakat harus melaporkan bila ada SD yang menyaratkan baca untuk dapat masuk SD. Itu tidak wajib soalnya,” paparnya.

Ke depan, dirinya juga menyarankan untuk Kemendikbud bisa menyeragamkan penamaan PAUD. Saat ini, banyak jenjang sepertu PAUD, TK, dan Playgroup.

“Padahal fungsinya sama saja. Memang kebebasan masyarakat. Tapi bikin bingung. Nomenklaturnya juga jadi panjang. Misalkan namanya TK saja, itu cukup,” terangnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Komalasari mengatakan, membangun kemampuan anak, terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perlu dilakukan secara bertahap dan dengan cara menyenangkan.

“Hal itu agar manfaat dari pembelajaran dapat tercapai. Transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus melalui proses belajar mengajar di PAUD dan SD kelas awal harus selaras dan berkesinambungan,” tandasnya.

Menurut dia setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapat kemampuan fondasi yang holistik.

“Bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi,” pungkasnya. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here