UI Sebut Pernikahan Dini Masih Marak Terjadi, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

44
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Indonesia Tahun 2023 di Sekolah Master Depok.

Beji | jurnaldepok.id
Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Farida Prihatini mengungkapkan, pernikahan dini di kota-kota besar di Indonesia masih terus terjadi.

Hal itu dikatakan Farida dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Indonesia Tahun 2023 dengan tema “Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dalam Institusi Pendidikan Informal Untuk Mencapai Pendidikan Yang Bermutu” di Sekolah Master Kota Depok.

“Ya, masih ditemukan adanya pernikahan dini, ada usia yang 16 tahun sudah melangsungkan pernikahan,” katanya.

Dikatakannya, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini seperti masalah ekonomi.

“Masalah ekonomi bisa menjadi salah satu penyebabnya, karena orang tua tidak bisa menafkahi anaknya sehingga anaknya itu dinikahkan bukan pada usianya,” paparnya.

Faktor lainnya seperti mempererat tali persaudaraan dan faktor seperti ini biasanya terjadi di wilayah daerah di Indonesia. Faktor lainnya yakni pendidikan dan teknologi yang terjadi pada zaman ini.

“Adanya pernikahan dini bisa juga menciptakan adanya perceraian, dimana karena usianya masih muda. Karena usia masih muda mereka saling ego sehingga tidak bisa mencegah konfilik di rumah tangga yang mengarah ke perceraian,” jelasnya.

Sebagai upaya pencegahan pernikahan dini, kata dia, pendidikan agama sejak dini terutama dalam keluarga harus dilakukan. Melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga dan menanamkan pada anak pendidikan itu penting dan merupakan penting.

Dalam upaya terjadinya pencegahan dini, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia melakukan sosialisasi Hukum Pernikahan terhadap siswa di Sekolah Master. Dia mengimbau kepada siswa siswi di Sekolah Master untuk memilih usia yang baik jika ingin melangsungkan pernikahan.

Di lokasi sama salah satu mahasiswa Universitas Indonesia, Dania Rizky menambahkan, pada kegiatan tersebut pihaknya juga melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak.

“Kami laksanakan sosialisasi selama dua hari di Sekolah Master,” pungkasnya. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here