


Cinere | jurnaldepok.id
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat ibu dan anak di Perumahan Bukit Cinere Indah, polisi mendapatkan sampel pembanding.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian usai melakukan olah TKP (TKP) lanjutan mengatakan, setelah 1,5 jam di dalam rumah, penyidik Polda Metro Jaya mendapatkan sejumlah sampel pembanding.
Hubungan keluarga ibu dan anak ditemukan menjadi kerangka di Cinere, diketahui tidak seperti normalnya keluarga pada umumnya.

“Tentunya mereka punya hubungan keluarga, namun secara kontinuitas hubungan memang tidak senormal keluarga pada umumnya, jarang komunikasinya,” ujarnya.
Mengenai detil ketidaknormalan hubungan keluarga yang dimaksud, ia hanya mengatakan kalau G sangat jarang berhubungan dengan keluarganya. Bahkan dengan kedua nama yang tertera di secarik kertas dalam rumah, G pun tidak berkomunikasi intens.
“Dengan kedua nama tersebut, G memiliki hubungan keluarga hanya saja hubungannya tidak lancar. Memang sudah lama tidak berhubungan ya, pasti masih ada hubungan cuma memang komunikasinya tidak lancar,” katanya.
Lurah Cinere, Maisuri menambahkan, informasi yang dia dapat, G terakhir kali berkomunikasi dengan adik perempuannya sekitar dua tahun lalu.
“Itu pun hanya sebatas melalui ponsel. Selepas itu mereka tidak ada komunikasi. Terakhir G ketemu adiknya saat suaminya meninggal 2011. Kemudian komunikasi terakhir dengan adiknya tahun 2021, itu pun lewat WhatsApp,” tandasnya.
Penuturan dari warga sekitar, kata dia, ketika masih ada suami, G kerap keluar rumah. G masih terlihat mengobrol dan olahraga di komplek.
“Aktif tapi tidak yang terlalu gimana, tapi masih interaksi, masih ngobrol, suka keluar rumah jalan pagi. Sejak 2011 sudah mengurung diri,” jelasnya.
Sebelumnya, aparat Kepolisian Polda Metro Jaya kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di Perumahan Bukit Cinere Indah atas kematian Ibu dan anak.
Pantauan di lokasi terlihat beberapa petugas dari Laboratorium Forensik (Puslabfor), Inafis, dan Penyidik Jatanras, Polda Metrojaya yang mendatangi rumah yang berwarna putih.
“Kami menerima permohonan lagi dari laboratorium forensik dan kedokteran forensik untuk melakukan olah TKP kembali untuk memastikan betul bisa dipertanggungjawabkan secara scientific hasil penyelidikan kami terkait peristiwa yang terjadi di Cinere,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. n Aji Hendro

