Situ Cilodong Mulai Mengering, Wisata Bebek-bebekan Lumpuh Total

139
Terlihat kering kondisi situ Cilodong di musim kemarau ini.

Cilodong | jurnaldepok.id
Musim kemarau mengakibatkan air di Situ Cilodong mengering dan wisata air bebek-bebekan tidak beroperasi.

Pantauan di lokasi Situ Cilodong di bagian Selatan mulai mengering. Setiap musim kemarau pinggiran Situ Cilangkap pasti kering dan kelihatan semua sampah serta lumpurnya,

Salah satu warga, Agung mengatakan, surutnya air pada saluran air dan pinggiran Situ Cildoong menyebabkan adanya sampah.

“Kondisi ini pernah terjadi saat musim kering 2005 lalu. Bedanya, air situ menyusut lebih lama saat itu. Namun sekarang airnya masih ada sebagian. Kalau dahulu waktu (menyusutnya) lama. Sekarang tiga bulan sudah kering seluruh areanya,” ujarnya.

Selain karena musim kemarau, kekeringan di Situ Cilodong terjadi karena sedimentasi yang cukup parah.

“Seharusnya kedalaman situ mencapai empat meter. Tapi, keadaan saat ini hanya dua meter. Air jadi cepat kering. Bahkan, dasar situ saat ini sejajar dengan saluran air di sampingnya,” paparnya.

Sementara itu akibat air mengeringnya situ wisata air bebek-bebekan tidak beroperasi.

“Ya karena air menyusut, wisata air tidak beroperasi,”kata salah satu pengurus Pokja Situ, Tuladi.

Ia mengatakan, Situ Cilodong menjadi salah satu wilayah resapan. Sehingga saat musim kering masih ada persediaan air di situ. Namun karena terjadi sedimen maka volume situ tak bisa menampung persediaan air yang banyak dan menyebabkan kekeringan seperti sekarang.

Dikatakannya, Situ Cilodong juga menjadi salah satu objek wisata yang menyokong ekonomi kerakyatan.

“Soalnya, banyak warga membuka usaha di sekitar situ. Kunjungan berkurang 80 persen ke situ ini. Pemilik usaha sudah mengeluhkannya,” tandasnya.

Sementara itu Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok memberikan imbauan kepada seluruh warga untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, kekeringan, dan pencemaran udara saat di musim kemarau saat ini.

Imbauan tersebut disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Nomor: 900/882-PP.damkar tentang Antisipasi Kebakaran, Kekeringan dan Pencemaran Udara. Berdasarkan informasi Kepala Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adanya potensi badai El Nino yang menyebabkan musim kemarau 2023 di Indonesia lebih kering.

“Sehingga berdampak timbulnya bahaya kebakaran dan kekeringan. Masyarakat harus melakukan sejumlah antisipasi. Yaitu, dilarang membakar sampah, dilarang membuang putung rokok sembarangan dan menghindari bahan mudah terbakar dari panas matahari,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Gandara Budiana. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here