Proyek Perumahan di Pinggir Jalan Raya Menjamur, Zona Hijau Kini Dibabat Habis

106
Sebuah truk pengangkut bahan material saat memasok barang ke lokasi perumahan di Jalan Raya Muchtar, Sawangan.

Sawangan | jurnaldepok.id
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam hal ini Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) serta instansi terkait lainnya diminta untuk lebih selektif dalam memberikan perijinan bagi para developer yang ingin membangun usaha perumahan.

Pasalnya maraknya pembangunan perumahan ditengarai menjadi salah satu pemicu meningkatnya kemacetan lalu lintas. Belum lagi, kawasan yang tadinya masuk zona hijau kini beralihfungsi menjadi betoniasasi.

Anwar Sanusi, salah satu pemerhati lingkungan mengatakan kemudahan proses perijinan bagi para developer atau perorangan untuk membangun perumahan baik perumahan berskala besar maupun kecil jelas akan berimbas bagi maraknya pembangunan perumahan diwilayah Kota Depok.

“Logikanya saja, kalau perijinan untuk perumahan terus dikeluarkan, maka akan semakin banyak pembangunan perumahan baru sementara lebar ruas jalan tidak ditambah,” ungkap Sanusi.

Dia mencontohkan pembangunan perumahan baru di wilayah Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, yang sangat dekat dengan ruas Jalan Raya Muchtar tepatnya depan SPBU Sawangan yang akan mengoptimalkan lahan seluas lima hektar dipastikan akan menambah kesemrawutan kemacetan di jalur Parung Bingung-Sawangan.

Hal itu sangat dimungkinkan lantaran optimalisasi luas lahan tersebut diperkirakan akan menambah sedikitnya 300 unit rumah baru. Padahal, kawasan tersebut tadinya masuk zona hijau yang dipenuhi dengan area persawahan dan perkebunan.

“Sekarang jika dihitung kalau lahan yang akan dibangun perumahan seluas 50 ribu meter persegi berarti nanti untuk lahan rumahnya paling sedikit 30 ribu meter persegi, karena yang 20 ribu untuk fasos fasum. Maka asumsinya di lokasi tersebut akan terbangun sekitar 300 rumah baru,” imbuhnya.

Dia menambahkan, di sejajar ruas Jalan Raya Sawangan saja terdapat sejumlah titik lahan yang akan dibangun perumahan mulai dari wilayah Kelurahan Rangkapan Jaya hingga Sawangan.

Jika rencana optimalisasi lahan perumahan itu jadi direalisasikan, maka dipastikan dalam beberapa tahu kedepan kesemrawutan di jalur Depok-Bojongsari akan semakin parah.

Pendapat senada disampaikan oleh Mulyono, salah satu driver ojek online.

“Saya enggak bisa bayangkan lima tahun ke depan kemacetan di jalur Depok-Bojongsari akan seperti apa, karena sekarang saja kemacetan sudah luar biasa apalagi nanti kalau pembanguan perumahan bertambah, maka kemacetan pastinya akan bertambah pula, sementara untuk pelebaran ruas jalan sepertinya jauh panggang dari api,” tandasnya.

Dikatakannya, maraknya pembangunan perumahan baru hendaknya dapat diimbangi dengan pelebaran ruas jalan sehingga peningkatan kemacetan tidak terlalu signifikan.
“Ya kalau pemukiman ditambah terus berarti akan menambah jumlah manusia yang akan beraktifitas di seputar ruas jalan tempat pemukiman tersebut, sementara lebar jalan tak pernah ada penambahan. Maka siap-siap saja kita melihat bidang jalan mirip area parkir karena kendaraan tak bergerak alias macet parah,” pungkasnya. n Asti Ediawan

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here