Kasus ‘Sengketa’ Diklaim Rampung, Rumah di Tengah Tol Cijago Akhirnya Dibongkar

141
Dua buah alat berat saat menghancurkan rumah yang masih berdiri di Tol Cijago.

Limo | jurnaldepok.id
Rumah yang berada ditengah proyek pembangunan jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang sebelumnya viral akhirnya dibongkar.

Kepala BPN Kota Depok, Indra Gunawan mengatakan, rumah tersebut sebelumnya memang ada persoalan yaitu mengenai perlunya klarifikasi baik fisik maupun yuridis sehingga membutuhkan waktu untuk menghancurkannya.

“Terkait ada hal yang viral yaitu ada salah satu rumah di Limo yang terakhir kali dibongkar itu sebenernya memang benar ada persoalan di sana, sehingga memerlukan klarifikasi, baik secara fisik maupun yuridis. Sehingga itu membutuhkan waktu dalam penyelesaian,” ujar Indra.

Indra mengatakan, permasalahan itu sudah diselesaikan. Dimana BPN Depok sudah membongkar dan membicarakan mengenai pembayaran kepada ahli waris dari rumah tersebut.

Tadinya, kata dia, ada masalah saling mengait di situ ada empat masyarakat yang saling mengait, tapi sudah diselesaikan.

“Sehingga pemutusan hubungan hukumnya sudah dilakukan dan surat pernyataan dari cara ahli waris dan yang terlibat tidak keberatan rumah tersebut dilakukan pembongkaran pada hari itu,” jelasnya.

Indra mengatakan, mengenai pembayaran dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Mekanismenya, melalui dana talangan oleh PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ).

“Kalau pembayaran sebenarnya melalui pemerintah kepada masyarakat, tapi mekanismenya bisa saja dibayarkan melalui dana talangan oleh TLKJ, lebih baik dikonfirmasi langsung ke TLKJ,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemberian uang ganti rugi diserahkan kepada pemegang ahli waris dengan Nomor Identitas Bidang (NIB) 274.

Indra menegaskan, jajarannya akan terus mengambil langkah maju dalam mendukung realisasi pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Cijago.

“PSN bertujuan meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Namun, untuk merealisasikan pengadaan tanah, diperlukan ketelitian, kehati-hatian serta pendekatan persuasif kepada Masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, rumah tersebut sempat viral karena berada persis di gundukan tanah setinggi lebih dari 10 meter, sementara bangunan di sekelilingnya sudah rata dengan tanah. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here