


Sawangan | jurnaldepok.id
Wali Kota Depok, Mohammad Idris memimpin doa bersama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Sawangan-Bojongsari sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan Alun Alun dan Taman Hutan Kota Sawangan-Bojongsari (Sabojong).
“Disepakati dulu ya, ini namanya taman alun alun dan hutan kota, karena nanti ada nuansa taman agar RTH Depok bertambah, karena dengan taman nantinya akan ada perhitungan RTH. Selanjutnya alun alun karena nanti ada tempat bermain bebas untuk masyarakat dan gratis,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, kemarin.
Nantinya, kata dia, akan ada spot-spot yang bisa dimanfaatkan untuk pertemuan dan lain sebagainya serta ada retribusi sesuai peraturan daerah.

“Ada juga hutan, di sini ada hutan jati kami tidak tebang dan akan kami lestarikan. Nanti dilengkapi juga dengan jogging track di pinggir situ. Untuk jembatan gantung baru bisa dibangun tahun depan,” paparnya didampingi Camat Sawangan, Anwar Nasihin.
Idris menjelaskan, dari total luas lahan alun alun 2,3 hektar, namun yang bisa dibangun hanya 60 persen karena harus mematuhi garis sempadan situ (GSS).
“Pembangunan selama enam bulan efektif, Insya Allah. Ini dibangun menggunakan APBD murni Depok Rp 45 miliar. Nanti kita lihat (bantuan provinsi,red) sampai menjelang RK selesai, mau komitmen enggak?,” katanya.
Disinggungnya hal itu dikarenakan tahun lalu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berjanji akan membantu mengucurkan anggaran Rp 30 miliar untuk membantu Pemkot Depok membangun Alun Alun Sabojong. Namun hingga kini hal itu hanya sebuah janji manis belaka.
Lebih lanjut Idris mengungkapkan, yang paling membedakan Alun Alun Sabojong dengan Alun Alun Depok yang berada di GDC adalah Situ 7 Muara.
Ia juga mengatakan, bahwa saat ini wilayah Sawangan-Bojongsari telah menjadi daerah berkembang dan penyumbang UMKM terbanyak.
“Untuk aksesnya nanti kami akan buat mulus yang bekerjasama dengan PT Pakuan dengan menggunakan dana CSR mereka. Sebenarnya ada beberapa asset yang sudah diproyeksikan untuk dihibahkan seperti akses jalan ke depan (RM Gandy,red), sehingga jalan itu nantinya harus bagus,” ungkapnya.
Terkait jembatan gantung yang nantinya menjadi ikon Alun Alun Sabojong dan dibangun membentang di atas Situ 7 Muara, Idris mengatakan hal itu akan direalisasikan tahun depan.
“Kemerain sebenarnya dianggarkan satu pakat, namun ada kendala masalah tanah yang harus dibebaskan untuk tapak tiang jembatan di wilayah Bojongsari, karena jembatan ini kan enggak boleh ada tapak (tiang,red) di situ, makanya harus ada sling yang membutuhkan ruang, kalau di sini (Sawangan) sudah tanah pemkot, tapi di sana (Bojongsari) tanah orang. Terakhir yang di Bojongsari sudah dibebaskan tinggal dipindah nama SHM nya,” terangnya.
Hadirnya Alun Alun Sabojong diharapkan Idris dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih anak-anak muda. Karena nantinya ada spot-spot untuk mereka membangun start up dan berkreasi.
Sementara itu warga Sawangan-Bojongsari menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah kota khususnya Wali Kota Depok yang telah menepati janjinya membangun alun alun wilayah barat.
“Tentu kami bersyukur dengan hadirnya alun alun di wilayah kami ini. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat yang luas bagi warga di sini dan warga Depok pada umumnya,” ungkap Daud Sulaiman, Ketua RW 14 Bojongsari yang diamini Na’asan, Ketua RW 01 Sawangan. n Rahmat Tarmuji

