


Sukmajaya | jurnaldepok.id
Konstruksi bangunan water tank berkapasitas 10.000M3 milik PT Tirta Asasta Kota Depok dirancang anti gempa dan anti bocor.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional PT Tirta Asasta Depok, Sudirman saat menjelaskan terkait kekuatan water tank yang baru saja selesai dibangun.
“Ya, proses pembangunan sudah selesai, saat ini tengah memasuki uji coba, jadi belum kami operasikan. Jika sudah sempurna baru kami operasikan,” ujar Dirman kepada Jurnal Depok, Rabu (14/06/23).

Ia menjelaskan, water tank yang dibangun di wilayah Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, juga dipastikan tahan gempa. Hal itu berkaca pada kejadian gempa di Palu sekuat 7,7 SR beberapa tahun lalu, dimana bangunan water tank seperti yang dimiliki PT Tirta Asasta saat ini tidak hancur dan masih utuh.
“Water tank yang kami miliki merupakan produksi dari Amerika dengan kapasitas 10.000M3 atau 10 juta liter. Material yang terpasang baik dari silent hingga baut-bautnya merupakan impor dari Amerika. Begitu juga dengan spesifikasinya, water tank ini sudah memperhitungkan kekuatan guncangan gempa,” paparnya.
Tak hanya itu, kecepatan angin juga sudah diperhitungkan termasuk ketebalan plat water tank yang telah berstandar internasional dengan ketebalan bervariasi mulai dari 3.0mm bagian atas hingga 16.0mm pada bagian bawah.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa water tank yang dibangun tidak mengundang sambaran petir dan sebagai medan magnet.
“Setelah kami lakukan kajian independent di luar pabrikan, harusnya dengan beban 10 juta liter ini, water tank memiliki ketahanan 225 MPa. Namun setelah diuji water tank milik kami mencapai 340 MPa, artinya speknya melebihi beban itu sendiri,” katanya.
Terkait konstruksi, pihaknya juga telah memperhitungkan kekuatan beton dan konstruksi besi terhadap beban air dan konstruksi besi.
Setelah dihitung, kata dia, ketebalan lantai water tank milik PT Tirta Asasta saat ini mencapai 80cm dan ketebalan pail cat setelah bore pile 40cm.
Artinya, kata dia, ketebalan pile cat dengan lantai ketebalan betonnya sudah 120cm. Ditambah lagi dengan penopang penahannya menggunakan bore pile menggunakan dimensi 60cm.
“Kalau kekhawatiran sebenarnya sudah diperhitungkan semua terhadap kekuatan water tank ini. Operasional water tank sebenarnya bisa dikendalikan baik pengisian maupun pengeluarannya, karena sistemnya per panel. Jadi kalau pun pecah tidak keseluruhan, namun per panel yang bisa langsung diatasi,” ungkapnya.
Dikatakannya, hingga saat ini water tank masih tahap uji coba dan memiliki garansi selama 10 tahun dari pabrikannya. n Rahmat Tarmuji

