Cilodong | jurnaldepok.id
Belasan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2 Kecamatan Cilodong, tertimbun tanah dari turap yang longsor.
Penanggung Jawab TPU Kalimulya 2, Jayadi kepada wartawan mengatakan, longsor terjadi akibat hujan deras disertai angin hingga menimbun 10 makam.
“Di lokasi hujan besar disertai angin sehingga mengakibatkan turap longsor,” ujarnya, kemarin.
Dia mengatakan, ahli waris makam yang terdampak longsor tersebut memaklumi. Pihak ahli waris akan memperbaiki nisan yang pecah akibat tertimbun turap.
“Alhamdulillah, ahli waris menyadari kalau itu longsor faktor alam, bukan dari saya. Keluarga ahli waris sudah dikasih tahu yang kena longsor itu. Nanti diperbaiki lagi sama ahli waris, pecah karena ketimbun batu,” jelasnya.
Jayadi menyebut beberapa ahli waris juga sempat menengok makam. Turap ambrol sudah empat kali terjadi, tetapi titiknya berbeda-beda.
“Sama ini sudah keempat, jarak longsor dengan perbaikan pun lama, karena anggarannya kali ya, diajukan cuma menunggu ABT (Anggaran Belanja Tambahan) kan, kecuali emergency banyak kali,” ucapnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemakaman Umum pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim), Muhamad Iksan menyebut, pihaknya bersama 14 petugas telah melakukan penanganan terkait longsornya turap di TPU Kalimulya 2.
“Longsor terjadi pada turap sisi selatan makam TPU Kalimulya 2 akibat hujan deras. Kondisi turap yang telah berusia 10 tahun, tidak kuat menahan beban air dan akhirnya longsor,” tandasnya.
Dikatakannya, longsor memiliki panjang 20 meter dengan tinggi lima meter. Untuk penanganan lebih lanjut, kata Iksan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disrumkim Kota Depok selaku perangkat daerah terkait yang memiliki kewenangan atas pemakaman umum.
“Sekarang sudah tertangani. Untuk sementara kami gunakan cerucuk bambu dan karung tanah agar longsor tidak meluas. Kemungkinan penanganan lebih lanjut akan kami usulkan melalui ABT,” pungkasnya. n Aji Hendro
