Mutiara Ramadhan: Saling Berbagi, Kunci Dalam Meraih Kasih Sayang Allah SWT

121
Hj Qonita Luthfiyah

Oleh: Hj. Qonita Lutfiyah, SE, MM.
Anggota DPRD Depok

Sebagaimana yang telah diketahui oleh banyak muslim di seluruh penjuru dunia, bahwa bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial. Pada bulan tersebut Allah SWT senantiasa menurunkan rahmat-Nya serta memberikan ganjaran kepada hambanya yang beramal saleh.

Akan tetapi, tentu bukan hanya ganjaran pahala yang diharapkan oleh seorang muslim. Melainkan ridho dan kasih sayang oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadis, diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan juga diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Shahih ibn Khuzaimah:

أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار

Hadis tersebut membagi bulan suci Ramadhan menjadi tiga fase. Pertama, awal bulan Ramadhan berisikan rahmat. Pertengahan bulan Ramadhan berisikan ampunan. Serta akhir bulan tersebut adalah berisikan jaminan terhindar dari api neraka.

Meski hadis ini popular dan sering kali digunakan oleh banyak mubaligh, tetapi pada kenyataannya hadis tersebut ialah hadits dhaif (lemah). Diketahui hadis tersebut lemah karena kualitas perawi (orang yang meriwayatkan) yang dianggap tidak memenuhi unsur syarat sebagai perawi hadis yang kuat.

Akan tetapi pada prinsipnya, hadis yang berkaitan dengan fadhailul amal (keutamaan beramal) itu boleh diriwayatkan. Hal tersebut bisa digunakan dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada kaum muslimin. Agar kelak terus berbuat kebaikan dan amalan-amalan saleh lainnya guna mendapatkan pahala dan rahmat dari Allah SWT.

Lalu selanjutnya, bagaimana cara seorang muslim dapat meraih rahmat atau kasih sayang dari Allah SWT di bulan suci Ramadhan ini?. Tentu banyak hal dan banyak cara yang bisa dilakukan seorang muslim agar mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

Diantara perbuatan yang disenangi dan dimulkiakan oleh Allah SWT adalah sedekah. Sedekah memiliki nilai kebaikan yang sangat tinggi. Selain itu, menurut agama, sedekah adalah perbuatan yang sangat dianjurkan.

Seperti yang tertuang dalam Surah Al Hadid ayat 18 adalah

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapatkan pahala yang mulia”

Tafsir dari ayat tersebut adalah orang-orang yang menyedekahkan sebagian hartanya baik perempuan maupun laki-laki dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, maka akan mendatangkan banyak pahala. Allah SWT akan membalaskan kebaikan hatinya dengan mengirimkan kebaikan pula.

Selain mendatangkan pahala yang mulia, sedekah juga dapat membersihkan hati. Sehingga manusia yang senantiasa bersedekah senantiasa akan terhindar dari hati yang kikir. Hal tersebut senada denga napa yang katakana dalam Alquran surat At-Taubah ayat 103:

خذمن أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن صلو تك سكن لهم
وهللا سميع عليم

Berdasarkan ayat di atas, Allah SWT memberikan perintah kepada Rasul SAW untuk mengambil zakat dari harta manusia (orang-orang kaya). Zakat yang diberikan kepada fakir miskin itu berguna untuk membersihkan jiwa dari perasaan kotor. Selain itu gunanya adalah untuk menghilangkan perasaan kikir dan menumbuhan perasaan cinta terhadap umat muslim lainnya. Jika hati seseorang menjadi suci maka akan tumbuh kebaikan di dalam hatinya serta doakanlah mereka.

Sudah jelas dalam ayat ini bahwa zakat adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Di kesempatan bulan suci Ramadhan yang mulia ini, sedekah merupakan suatu cara yang efektif yang dapat dilakukan manusia untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama. Apalagi bulan Ramadhan ini bulan yang mulia, maka sangat penting bagi seorang muslim untuk menjaga diri dan hati.

Dengan melakukan sedekah, niscaya Allah SWT akan menjaga diri sesorang dari hal-hal yang membuatnya menjadi sombong dan hati yang tidak baik.

Mengambil hikmah dari hadits dan ayat quran tersebut, dan jika dikorelasikan dalam konteks Ramadhan. Maka untuk meraih rahmat dan kasih sayang Allah SWT tidaklah cukup dengan ibadah individual antara manusia dengan Tuhannya. Seperti shalat, dzikir, sholawat atau istighfar.

Melainkan harus diperkuat dengan amalan atau ibadah sosial seperti sedekah atau saling memberi sebagian rezeki yang dimiliki untuk diberikan sebagiannya kepada orang lain. Dalam artian, memperbaiki dan menguatkan hubungan sosial antar sesama manusia, apalagi dilakukan di bulan yang suci ini.

Dengan demikian, niscaya muslim yang melakukan amalan salih berupa saling berbagi dan peduli antar sesama, ialah yang akan mendapatkan kasih sayang Allah SWT. Wallahua’lam. |*

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here