


Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Rencana penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Nusantara, Kecamatan Pancoran Mas, oleh Pemkot Depok mendapatkan tanggapan dari warga.
Hendri, salah satu pedagang di Pasar Depok Jaya merasa keberatan dengan wacana pemberlakuannya SSA di Jalan Nusantara.
“Kalau kami dari pedagang sih tidak setuju dengan wacana Sistem Satu Arah di Depok Jaya,” ujarnya, kemarin.

Dia beralasan jika Jalan Nusantara diberlakukan SSA maka akan berdampak kepada dirinya dan pedagang lainnya. Salah satunya akan menurunkan kunjungan konsumen ke Pasar Depok Jaya karena SSA menyulitkan akses ke pasar.
“Intinya kami engak setuju adanya SSA di Jalan Nusantara,” katanya.
Warga lainnya Suryadi menambahkan, tidak sepatutnya Pemkot Depok menerapkan sistem satu arah di Jalan Nusantara.
Dia menambahkan, danya penerapan SSA di Jalan Nusantara bisa menimbulkan berbagai macam dampak seperti dampak sosial, ekonomi dan kejiwaaan masyarakat bahkan membuat boros Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Lingkungan kami di RW 03 Depok Jaya bisa semrawut karena akan dijadikan jalur alternatif kendaraan. Selain itu ini akan berdampak pada kerugian pelaku usaha, pemborosan BBM, sulitnya warga dan anak sekolah menyebrang jalan dan bertambahnya waktu tempuh,” paparnya.
Tidak hanya itu, sambung dia, dari keluhan masyarakat banyak jalan lingkungan seperti Jalan Mawar, Jalan Nanas dan Jalan Mangga akan dipadati kendaraan yang memotong jalan dikarenakan dampak dari SSA.
Dikatakannya, saat SSA di Jalan Nusantara banyak terjadi kecelakaan lalu lintas dan Nusantara diberlakukan dua arah belum terjadi kecelakaan.
“Jangan Nusantara dijadikan satu arah yang perlu diperhatikan adalah penambahan fasilitas di jalan tersebut,” terangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah mengajukan kembali penerapan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Hal ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja jalan pasca beroperasinya Underpass Dewi Sartika. Saat ini rencana tersebut masih dalam tahap pengajuan ke BPTJ Kemenhub, karena Jalan Nusantara merupakan Jalan Nasional,” ungkapnya.
Eko menjelaskan, hasil evaluasi kinerja lalu lintas pasca beroperasinya Underpass Dewi Sartika untuk Jalan Margonda Segmen I, Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Dewi Sartika menunjukkan kinerja baik. Sedangkan, Jalan Nusantara yang saat ini diberlakukan dua arah menunjukkan kinerja yang buruk.
“Jika dibandingkan dengan waktu diberlakukannya SSA, Jalan Nusantara menunjukan kinerja yang buruk, sehingga perlu diberlakukan kembali SSA di jalan tersebut,” katanya.
Sebelumnya Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, pihaknya bersama Badan Pengelola Trasportasi Jabodetabek (BPTJ) akan kembali menerapkan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Nusantara.
“Nantinya oleh BPTJ akan dilakukan satu arah kembali Jalan Nusantara nya, kecuali yang mau ke arah Lapangan Merpati atau depan MUI, itu masih bisa dua arah,” kata Idris.
Ia mengatakan, saat ini pihak BPTJ tengah melakukan kajian dan keputusannya belum ditandatangani oleh kementerian. n Aji Hendro

