


Cinere | jurnaldepok.id
Gegara tak diberi uang untuk membeli rokok, AW (27) salah satu warga Jalan H. Terin RT 03/03, Kelurahan Pangkalan Jati Baru (PJB), Kecamatan Cinere, tega memukul kepala ibunya MN (48) hingga berdarah dan harus menjalani pengobatan dirumah sakit.
Peristiwa pemukulan yang dilakukan AW terjadi pada, Rabu (22/2) sekitar pukul 15.00 WIB dimana saat itu MN yang sedang memasak di dapur dipukul dengan menggunakan tangan oleh AW yang diduga mengalami gangguan kejiwaan (Depresi).
Kepada Jurnal Depok, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sekaligus anggota Linmas Kelurahan PJB, Kecamatan Cinere, Kiki Maruloh mengatakan, kejadian pemukulan MN oleh anak kandungnya AW sempat membuat kaget warga sekitar pasalnya pasca kejadian bagian kepala MN mengeluarkan banyak darah sehingga harus dibawa berobat ke rumah sakit.

“Ya, itu kejadian kemarin sore, selain dipukul dengan tangan kosong, kepala ibu MN mungkin sempat dibenturkan oleh AW ke kompor karena dibagian samping kepala mengalami luka dan harus dijahit,” ujar Kiki kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya peristiwa pemukulan yang dialami oleh MN sempat mengundang perhatian para tetangga dan warga sekitar dan setelah melakukan pemukulan, AW langsung kabur meninggalkan rumah.
Dikatakan Kiki, perlakuan kasar AW terhadap anggota keluarganya bukan baru kali ini dilakukannya, pasalnya beberapa tahun silam, Husin ayah kandung AW juga mendapat perlakuan serupa oleh AW, saat itu kata dia Husin ditusuk dengan tulang sapi oleh AW.
“Sekitar tiga tahun lalu tepatnya pas lebaran haji waktu itu Pak Husin yang notabene ayah kandung AW pernah ditusuk pake tulang sapi oleh AW beruntung tidak fatal, sekarang giliran ibunya yang kena dianiaya, dia (AW,red) memang terlihat seperti depresi makanya pasca kejadian kemarin, Pak Husin datang kerumah saya meminta bantuan agar anaknya bisa dibawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk diobati,” tutur Kiki.
Kiki menambahkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan mencari keberadaan AW yang sudah dua hari tidak pulang pasca kejadian untuk kemudian mengupayakan agar AW dapat dibawa ke rumah sakit jiwa atau semacam yayasan yang biasa menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Sepertinya AW masih bisa sembuh kalau diobati oleh sebab itu kami akan berupaya mencarikan solusinya agar keluarga dan tetangganya merasa lebih nyaman dan aman,” pungkas Kiki. Asti Ediawan

