


Margonda | jurnaldepok.id
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok pada tahun 2022 melampaui target dan diharapkan pada 2023 meningkat.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Depok, Wahid Suryono mengatakan itu saat kegiatan sosialisasi pajak di kalangan Milienial.
“BKD mencatatkan sejumlah penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sembilan objek pajak. PAD Kota Depok tahun 2022 tertinggi terjadi di sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),” ujarnya, Selasa (21/02/23).

Target BPHTB pada tahun 2022, kata dia, yaitu Rp 468 miliar, namun dapat direalisasikan di angka Rp 517 miliar.
“Pada tahun (2022), seluruh realisasi pajak daerah melebihi 100 persen dengan PAD tertinggi dipegang oleh BPTHB,” katanya.
Wahid menambahkan, ada sembilan sektor tersebut terdiri dari target pajak hotel sebesar Rp 12 miliar dengan realisasi Rp 13 miliar, target pajak restoran sebesar Rp 229 miliar dengan realisasi Rp 238 miliar dan target pajak hiburan Rp 16 miliar dengan realisasi Rp 17 miliar.
“Kemudian, target pajak reklame Rp 33 miliar dengan realisasi Rp 36 miliar. Serta target pajak penerangan jalan sebesar Rp 114 miliar dengan realisasi Rp120 miliar,” paparnya.
PAD lain, lanjutnya, juga diperoleh dari pajak parkir targetnya sebesar Rp 15 miliar dengan realisasi Rp 20 miliar, pajak air tanah targetnya sebesar Rp 15 miliar dengan realisasi Rp 16 miliar.
“Lalu, target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar Rp 376 miliar dengan realisasi Rp 378 miliar,” katanya.
Wahid mengatakan, dengan diadakannya sosialisasi ini dapat menambah wawasan generasi muda khususnya peserta kegiatan tentang perpajakan.
“Terima kasih untuk guru pendamping pelajar yang telah mengikuti acara ini dengan baik dengan siswa yang aktif, diharapkan setelah selesai sosialisasi ini, peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat terutama tentang perpajakan. Sasaran kami para milenial, sebab mereka juga ikut berkontribusi,” terangnya.
Wahid menuturkan bonus demografi dengan 70 persen penduduk merupakan usia produktif, dimana dalam 20-25 tahun dari sekarang generasi muda saat ini yang nantinya memasuki usia produktif, hal ini yang disebut dengan Indonesia Emas.
Maka dari itu tambahnya, perlu ditanamkan kesadaran akan pentingnya pajak dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak-anak pelajar secara tidak sadar sudah menyumbang pajak, misalnya naik motor beli bensin, makan di restoran, mereka itu nyumbang. Ini sudah tiga kali kami gelar sekitar 360 pelajar SMA Negeri dan SMA swasta, dari semua SMAN hanya satu yang hadir,” paparnya.
Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri yang hadir dalam acara tersebut berharap agar para siswa dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan dan dapat membagikan pengetahuan baru yang didapat ke lingkungan sekitar.
“Kembali saya mengucapkan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, terlihat sekali antusias dari teman-teman peserta, semoga peserta dapat mengamalkan dengan baik apa yang telah disampaikan dan dapat membagikan pengetahuannya ke lingkungan sekitar terutama terhadap wawasan akan pentingnya pajak,” tandasnya.
Lebih lanjut Supian mengatakan, mengenai fungsi pajak yang memegang peran sangat penting, terutama dalam pembiayaan operasional Negara terutama pembangunan di Kota Depok dan menumbuhkan kesadaran akan wajib bayar pajak.
“Peranan pajak di Kota Depok sangatlah penting karena dari pajak ekonomi negara bisa tumbuh. Generasi muda saat ini juga harus punya kesadaran pajak,” harapnya.
Supian juga menjelaskan, bahwa peranan pajak memegang pengaruh terhadap pembangunan di berbagai sektor, tentunya para milenial ikut juga berperan aktif.
“Masalah peranan pajak terutama dalam membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sesuai program janji Wali Kota Depok,” pungkasnya. n Aji Hendro

