


Laporan: Aji Hendro
Stunting saat ini menjadi problem di setiap kota termasuk di Kota Depok. Berdasarkan data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021, Kota Depok memiliki angka stunting terendah di Jawa Barat (Jabar) yakni 12,3 persen. Angka ini mengalami penurunan 3,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 16,09 persen.
Dalam upaya pencegahan Stunting Tiga Mahasiswa yakni Audrey Hanifa Putri, Anindya Nuzhmi Zharifa dan Nadira Yuthie Salwa angkatan tahun 2020 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia membuat suatu aplikasi dengan nama Stunting Dapat Kita Atasi atau SAKTI.
Salah satu mahasiswa UI, Audrey kepada wartawan mengatakan, aplikasi Stunting Dapat Kita Atasi atau SAKTI diciptakan untuk percepatan penurunan kasus stunting di Kota Depok.

“Kami berharap dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok untuk merealisasikan aplikasi SAKTI ini,” ujarnya, kemarin.
Dia menambahkan, SAKTI memiliki fitur segmentasi kelompok pengguna, yaitu kelompok Orang Tua dan Anak dan kelompok Kader Posyandu. Melalui aplikasi ini, Pemerintah Kota Depok dapat memantau tumbuh kembang, asupan gizi, serta pola asuh yang diterapkan masyarakat.
“Gagasan SAKTI disertai dengan strategi marketing, pendanaan, serta potensi bisnis,” paparnya.
Berkat ide tersebut, Tim FKM UI berhasil memenangkan Juara 1 Kompetisi “Solusi Kreatif Depok Free Stunting 2022” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Depok dan Bappeda Kota Depok.
Dikatakannya, Depok Free Stunting 2022 merupakan kompetisi yang bertujuan untuk melahirkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat guna menemukan solusi dan rekomendasi terbaik dalam menurunkan stunting melalui inovasi digital dan sosial.
“Langkah ini dilakukan guna memberdayakan seluruh masyarakat Kota Depok agar secara mandiri mencegah terjadinyan stunting,” katanya.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., mengapresiasi capaian mahasiswa tersebut. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu kontribusi dari kampus untuk turut serta menyelesaikan permasalahan bangsa terutama stunting yang prevalensinya masih tinggi.
“Ini adalah bentuk kolaborasi pentahelix yang bisa kami sumbangkan dalam bentuk aplikasi sesuai era digitalisasi sekarang. Aplikasi SAKTI karya mahasiswa FKM UI bisa digunakan oleh ibu dan kader untuk memantau pertumbuhan balita,” jelasnya.
Dengan demikian, dia berharap monitor dini pertumbuhan anak dapat terpantau dengan baik untuk mengantisipasi kejadian stunting.
Kader PKK Kecamatan Beji, Ratih Eliana mengapresiasi mahasiswa UI yang turun ke lingkungan dalam upaya pencegahan kasus Stunting. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan mahasiswa FKM UI dinilai sangat bermanfaat bagi para ibu hamil karena tidak banyak ibu hamil yang mengetahui informasi terkait stunting.
Padahal, stunting memiliki dampak yang luas dan berbahaya. Selain itu, pengecekan kesehatan yang diberikan para mahasiswa juga berguna bagi ibu hamil untuk mengetahui kondisi kesehatan janin mereka.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan oleh teman-teman mahasiswa UI. Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting ini sangat diperlukan oleh ibu hamil, mengingat salah satu faktor dari terjadinya stunting adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama masa kandungan,” terangnya.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono juga mengapresiasi semua pihak dalam turut serta membantu menekan kasus stunting. Salah satunya upaya yang dilakukan mahasiswa UI dalam membantu menekan kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak.
“Pemerintah Kota Depok, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, khususnya mahasiswa UI atas terselenggaranya kegiatan program menekan kasus stunting,” pungkasnya. n

