


Limo | jurnaldepok.id
Warga Kecamatan Limo diminta untuk waspada terhadap aksi pencatutan nama yang mengatasnamakan tokoh dan pejabat. Pasalnya saat ini kasus pencatutan nama cukup marak terjadi yang menyeret nama aparatur pemerintahan dan tokoh masyarakat dengan berbagai modus diantaranya iming-iming akan memberikan donasi dan hibah serta pinjaman uang.
Salah satu warga yang namanya dicatut dengan modus akan memberikan pinjaman uang dialami oleh Hj Martiah salah satu bakal calon anggota legislatif dapil Beji – Cinere – Limo (BCL).
Kepada Jurnal Depok, Martiah mengaku sangat terganggu dan tidak nyaman dengan ulah oknum yang nama nya sudah diketahui dan berdasarkan KTP merupakan Kelurahan Grogol.


“Ya, sudah ada beberapa orang yang melaporkan ke saya bahwa oknum yang berinisial AC menawarkan pinjaman uang kepada masyarakat mengatasnamakan saya dan keluarga, padahal saya dan keluarga sama sekali tidak pernah menawarkan pinjaman uang kepada siapapun,” tegas Martiah kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dia menambahkan, dalam aksinya, AC mencatut namanya dan H Parman yang menawarkan pinjaman uang Rp 2 juta hingga Rp 5 juta dengan syarat menyerahkan foto copy KTP dan foto copy KK serta uang administrasi mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu.
“Saya merasa sangat terganggu dan tidak nyaman dengan aksi pencatutan nama saya dan keluarga saya yang dilakukan oleh AC, saya hanya berharap warga tidak mempercayai modus penipuan seperti ini karena saya dan keluarga tidak pernah menawarkan pinjaman kepada siapapun dan dalam bentuk apapun, itu jelas modus penipuan yang mengatasnamakan saya dan keluarga saya,” imbuhnya.
Tak hanya Martiah dan keluarga, Camat Limo, Sudadih juga sempat dicatut namanya oleh oknum penipu dengan modus akan memberikan bantuan donasi atas nama camat dan pegawai Kantor Kecamatan Limo. Tapi sang penipu meminta nomor rekening dengan alasan donasi akan segera ditransfer.
“Ya, pekan silam ada yang konfirmasi ke saya soal aksi pencatutan yang dilakukan oleh oknum penipu, dan terkait hal ini saya meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai dan tidak melayani jika ada oknum yang mengatasnamakan saya dan jajaran Kantor Kecamatan untuk memberikan donasi, karena itu hanya modus penipuan yang ingin mengeruk keuntungan dengan cara membobol rekening bank milik korban,” papar Sudadih.
Dia juga mengimbau kepada seluruh warga Kecamatan Limo untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming yang kerap dilakukan oleh oknum penipu.
“Sekarang ini banyak sekali modus penipuan melalui handphone, saya berharap masyarakat tidak mudah tergiur dan tidak meladeni karena modus seperti itu jelas-jelas aksi penipuan,” pungkas Sudadih. n Asti Ediawan

