


Margonda | jurnaldepok.id
R, seorang anak yang menjadi korban penyekapan oleh bapak kandungnya sudah mendapatkan perawatan dari ibu kandungnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menyerahkan si anak dalam perawatan ibu nya.
“Anak ini sudah ada bersama ibu kandungnya, mengontrak di salah satu wilayah di Bogor. Pendampingan berjalan terus dari pihak ibu korban yang datang ke kami saat ini untuk pendampingan,” ujarnya, kemarin.



Dia menambahkan, semula sia anak yang masih berusia tiga tahun ini dirawat oleh ayah dan pamannya. Setelah ada kejadian ayah menyekap anaknya tersebut, anak ini sempat dirawat pamannya.
“Meski anak sudah dalam perawatan ibunya, tetap tim masih memberikan pendampingan untuk mengembalikan psikologis anaknya,” tambahnya.
Pemberian pendampingan, lanjut Nessi, akan diberikan sampai melihat kondisi si ibu tetap baik-baik saja.
“Anak ini sempat diasuh sama bapak kandung yang diketahui terindikasi mengalami gangguan jiwa (ODGJ). Meski anak tidak ada trauma, dikhawatirkan dalam pola asuh selama di bapaknya ada yang salah sehingga antisipasi dapat menganggu tumbuh kembang anak dapat terganggu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya Petugas Polres Metro Depok berhasil menyelamatkan seorang balita yang disekap oleh bapak kandungnya sendiri di Jalan H Dimun RT 04/24, Sukamaju, Cilodong, Rabu (11/01/23).
Pelaku Yudi Wibowo (42) merupakan bapak kandung dari R (3), berhasil ditangkap anggota Polres Metro Depok.
Kapolres Metro Depok yang saat itu masih dijabat oleh Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengungkapkan, proses penangkapan pelaku di rumahnya sempat memakan waktu lama karena faktor keselamatan anak yang diancam menggunakan sangkur.
“Anggota kami Tim Opsnal Polres maupun Polsek Sukmajaya dipimpin Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen dibantu anggota Brimob mendatangi lokasi TKP setelah ada laporan warga dugaan penyekapan anak kandung yang diancam dengan menggunakan sangkur,” jelasnya.
Dia menambahkan, proses yang cukup memakan waktu lama sampai enam jam terkendal lokasi penyekapan korban berada di dalam kamar yang sempit.
“Menunggu ada kesempatan disaat pelaku lengah setelah menaruh sangkur di dada sambil santai setelah tidak diarahkan ke leher korban dengan cepat petugas langsung grebek dan melumpuhkan pelaku dengan membuang sangkur anak dapat selamat,” ungkapnya. n Aji Hendro

