


Cilodong | jurnaldepok.id
Pemerintah Kota Depok berupaya melakukan pencegahan kenakalan remaja seperti aksi tawuran.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku telah berkoordinasi dengan polisi untuk mengatasi gangster di Depok.
“Kami selalu berkoordinasi dengan polisi. Dalam hal ini memang mempunyai tugas dalam melakukan hal seperti ini. Ini juga bagian dari antisipasi kami,” ujar Idris saat kegiatan pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri Kota Depok di gedung Sasono Mulyo, akhir pekan kemarin.

Idris mengatakan, Pemkot Depok bakal mengantisipasi berulangnya kasus gangster. Salah satu strateginya adalah memperbanyak ruang publik.
“Pasti ada penyuluhan, ada pemanggilan juga karena mereka ada tugas-tugas, bidang-bidangnya, seperti itu. Kalau Pemkot Depok dari sisi antisipasi dan pencegahan itu mungkin yang akan diupayakan,”katanya.
Idris menyebut, ruang publik diperlukan bagi anak muda Depok.
“Kami berharap ruang publik nantinya bisa membuat anak muda Depok menyalurkan kreativitas dan mengurangi angka kejahatan. Ke depan memperbanyak ruang-ruang publik untuk pembinaan anak muda untuk bermain, berkreasi dan sebagainya,” jelasnya.
Sebelumnya, aparat Kepolisian Polres Metro Depok menangkap delapan anggota gengster dari kasus penyerangan yang menyebabkan tiga warga Kampung Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, menderita luka bacokan akibat sabetan senjata tajam.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, dari delapan pelaku yang diamankan, empat di antaranya merupakan pelaku pembacokan yang menyebabkan tiga warga terluka.
“Untuk pelaku yang ada di TKP krurang lebih ada 14 orang. Malam itu juga tertangkap kami amankan empat orang dan esok harinya empat lagi total jadi delapan,” kata Imran didamping Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno.
Lebih lanjut Imran mengatakan, pihaknya terus memburu keberadaan tiga pelaku utama lainnya yang melarikan diri.
“Ada tiga orang lagi yang masih buron, mudah-mudahan dapat segera kami amankan,” pungkasnya. n Aji Hendro

