


Margonda | jurnaldepok.id
Lonjakan kasus Covid-19 di Depok dalam dua pekan teakhir tercatat tinggi, dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kota Depok berencana membuka tempat isolasi berbasis masyarakat.
“Kebetulan Pemprov Jabar akan menyediakan bantuan isolasi berbasis masyarakat itu,” ujar Dadang wihana, Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, kemarin.
Dikatakan Dadang, rapat bersama dengan Camat dan Lurah se-Kota Depok dilakukan untuk membahas lebih wacana tersebut.

“Pak Wali sudah menginstruksikan kembali terkait dengan tim pengawas yang diambil dari kepala-kepala OPD yang ditugaskan kembali di kecamatan-kecamatan,” katanya.
Soal detil tempat isolasi yang dimaksud, Dadang mengaku belum bisa menggambarkan. Pihaknya mengaku memerlukan dukungan dari pemerintah provinsi yang akan dikoordinasikan dengan kemampuan sumber daya yang ada di Depok.
“Misalnya bagaimana monitoring kesehatannya, bagaimana dengan makan minumnya, apakah perlu disediakan dapur umum dan lain-lain,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Depok juga berniat membuka kembali tempat isolasi terpusat di Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia.
“Kami sudah berkomunikasi dengan PSJ. Nakesnya juga sudah, termasuk juga untuk penyediaan isolasi di masing-masing kecamatan,” terangnya.
Yang terpenting, kata dia, saat ini adalah meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan.
“Menggunakan masker, memang kita lihat sudah mulai terbiasa dengan situasi saat ini. Selanjutnya vaksinasi, ada vaksinasi booster itu silahkan mengakses di rumah sakit,” pungkasnya. n Aji Hendro

