


Kota Kembang | jurnaldepok.id
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, serapan anggaran APBD Kota Depok dalam realisasi pembangunan infrastruktur hingga akhir tahun 2021 kemarin mencapai 87 persen.
“Serapan anggaran rata-rata sampai 87 persen, ada yang tertinggi 96 persen dan ada yang terendah 76 persen, jadi rata-rata 87 persen,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia mengatakan, ada sejumlah dinas yang daya serap anggarannya belum maksimal dikarenakan banyak kegiatannya.

“Karena satu dinas ada yang mencapai 3.000 kegiatan, seperti PUPR. Selain itu juga hal itu disebabkan oleh aturan-aturan baru dan pelimpahan kewenangan yang tidak bisa dan memaksa kami tidak siap melaksanakan kegiatan tersebut,” paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kota Depok, Hj Citra Yulianty mengungkapkan, jika pekerjaan fisik yang menjadi tanggungjawab dinas nya telah rampung secara keseluruhan.
“Alhamdulillah rampung semua, kegiatan fisik mencapai 87 persen. Memang hanya keuangan saja yang masih terkendala. Saat ini kami sedang bahas dan evaluasi karena menyangkut pencairan dan aturan,” ungkapnya.
Namun begitu, Citra tidak memungkiri masih ada kegiatan pekerjaan fisik yang harus dilakukan penambahan waktu (addendum) hingga akhir tahun kemarin.
“Iya, karena kegiatan tersebut muncul kembali setelah di refocusing. Untuk addendum paling lama 50 hari. Yang paling banyak pekerjaan drainase,” jelasnya.
Sementara itu, sambungnya, untuk proyek besar yang menelan anggaran miliaran rupiah dipastikan Citra telah rampung keseluruhan. Seperti pembangunan Jembatan GDC dan betonisasi jalan. n Rahmat Tarmuji

