Satlantas Sebut Ganjil Genap Mampu Halau 2.000 Kendaraan Masuk Margonda

222
Aparat gabungan saat mengatur lalin atas kebijakan ganjil genap

Margonda | jurnaldepok.id
Sekitar 500 kendaraan roda empat diputar balik dalam uji coba ganjil-genap di Jalan Raya Margonda pada akhir pekan lalu.

“Lebih kurang 500 kendaraan (roda empat). Itu dalam satu hari,” jelas Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Jhoni Eka Putra, di Polrestro Depok, Pancoran Mas, Rabu (8/12).

Jhoni menjelaskan, hasil dari uji coba ganjil-genap kemarin pihaknya mencatat perubahan drastis pada tingkat kepadatan lalu lintas di Jalan Raya Margonda.

“Jadi perlu saya sampaikan untuk evaluasi pelaksanaan ganjil-genap di hari Sabtu dan Minggu kemarin, terjadi perubahan sangat drastis, signifikan. Dimana panjang antrean yang dari Simpang Ramanda sampai Fly Over UI itu sangat berkurang, yang tadinya di sekmen tiga sepanjang 285, setelah pelaksanaan gage menjadi 120,” ujarnya.

Pihaknya tak menepis terjadi kepadatan lalu lintas di sejumlah jalur alternatif, imbas ganjil-genap ini.

“Betul, memang kami lihat untuk jalan alternatif terjadi peningkatan, namun tetap masih bisa lancar. Kedepannya harapannya berkurang. Seiring banyaknya masyarakat yang tahu aturan gage, khususnya di hari Sabtu dan Minggu,” ungkapnya.

Jhoni mengatakan, dalam uji coba yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB-18.00 WIB itu, terjadi pengurangan 2.000 kendaraan roda empat yang melintas.

“Pada sebelum pelaksanaan gage jumlah kendaraan yang melintas di Margonda itu sebanyak 57 ribu kendaraan di hari Sabtu pada jam 10 siang sampai jam 20.00wib malam. Namun saat pelaksanaan gage kemarin, itu berkurang menjadi 55 ribu. Jadi berkurang 2.000 kendaraan,”katanya.

Selain itu, kata dia, terjadi pula antrean kendaraan di beberapa check point ganjil genap seperti di depan Terminal Depok, on/off ramp Tol Juanda, flyover UI dari arah Jalan Komjen Pol M. Yasin pada sore hari dan Jalan Lenteng Agung pada sore hari.

Jhoni mengatakan, kemacetan menjadi konsekwensi saat kebijakan baru diterapkan dilapangan, dan hal itu dapat berkurang jika pemahaman masyarakat di Kota Depok khususnya semakin merata.

“Kami kira kalau pelaksanaannya sering, nanti masyarakat jadi tahu dan kalau masyarakat sudah tahu maka kemacetan perlahan akan berkurang,” kata Jhoni.

Jhoni mengatakan, apabila kebijakan dilakukan baru dua kali, wajar apabila banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya.

“Memang (macet) karena kan baru pertama kali atau dua kali, banyak masyarakat belum tahu, menurut analisa saya, kalau masyarakat sudah terbiasa pasti itu jauh berkurang,” ungkapnya.

Jhoni menyebut, kebijakan ganjil genap ini hanya tinggal menunggu waktu untuk dapat berhasil menekan angka kemacetan di Kota Depok khususnya di Jalan Margonda Raya.

Untuk itu Jhoni menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi aturan ini untuk memperlancar kondisi lalu lintas.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, pelaksanaan ganjil genap ini bisa didukung oleh semua pihak, sehingga permasalahan lalu lintas khususnya di hari Sabtu dan Minggu bisa kami atasi secara bersama sama,” pungkasnya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here