HeadlinePendidikan

92 Persen Orang Tua Siswa di Wilayah Depok Ingin Sekolah Tatap Muka

Margonda | jurnaldepok.id
Sebanyak 92 persen orang tua siswa di wilayah Kota Depok setuju akan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal itu diungkapkan Wakil Kepala SMPN 8 Bidang Sarpras, Raden Panji Nurjaman saat kegiatan vaksin massal pelajar.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyebar formulir survei dan persetujuan dari orang tua. Hasilnya, 92 persen orang tua sudah siap meminta PTM.

“Surat pernyataan Alhamdulillah kami sudah. Dari seluruh siswa, 1.000 lebih itu yang siap tatap muka. Yang tidak siap 8 persen dan yang siap 92 persen meminta tatap muka,” ujarnya, kemarin.

Jika jadi digelar nanti, dia mengingatkan agar siswa dan guru tetap mengedepankan protokol kesehatan 5M. Hal itu untuk mencegah terjadinya klaster baru setelah PTM terbatas.

“Prokes tetap harus diterapkan. Kami juga harus membantu pemerintah memutus mata rantai dengan menerapkan 5M,” paparnya.

Dalam rangka digelarnya pembelajaran tatap muka terbatas (PTM), Pemerintah Kota Depok gencar menggelar vaksinasi bagi siswa. Vaksinasi digelar di sejumlah tempat, salah satunya di SMPN 8 Depok. Vaksinasi ini hasil kerjasama Dinas Kesehatan dengan Rumah Sakit Brimob Depok.

Target sasarannya sebanyak 5.000 siswa di kawasan Cimanggis. Namun hanya terdata sebanyak 1.500 siswa saja.

“Dalam rangka vaksinasi mempersiapkan siswa untuk kegiatan PTM terbatas. Sebenarnya, kami program vaksinasi 5 ribuan, tapi datanya ternyata hasil verifikasi hanya 1.500 untuk di wilayah Cimanggis, hari ini SMP 8, SMP 7, SMP 28, SMP 32, SMP 15 dan sekolah swasta juga,” katanya.

Dia menuturkan dari 5.000 target ternyata hanya 1.500 yang masuk data. Hal itu karena sudah banyak siswa yang melaksanakan vaksin di luar sekolah.

“Dari 5.000 ternyata data yang masuk hanya 1.500. Karena setelah diverifikasi, anak-anak kita sudah banyak yang vaksin. Jadi vaksin mandiri di luar,” ucapnya.

Sampai saat ini sudah 450-an siswa yang tervaksin di lokasi tersebut. Ditargetkan vaksinasi selesai hari ini (kemarin,red). Sedangkan untuk tenaga pendidik yang divaksin sudah 90 persen.

“Mudah-mudahan (selesai hari ini). Nanti kami akan pecah belah, mungkin 85 persen sudah. Ada yang belum 12 tahun. Untuk gurunya Insya Allah sudah tervaksin 90 persen karena komorbid,”katanya.

Menjelang PTM terbatas nanti pihak sekolah juga sudah melakukan sejumlah persiapan. Misalnya menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitiser dan wajib vaksin.

“Mengikuti aturan pemerintah atau instruksi dari Disdik boleh dilaksanakan PTM dengan segala persyaratan untuk prokes terpenuhi. Misalnya fasilitas tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitizer di tiap kelas termasuk gurunya sudah divaksin,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button