Cianjur | jurnaldepok.id
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengizinkan pelaksanaan sekolah tatap muka.
“Teknisnya kami serahkan kepada kepala sekolah dan KCD masing-masing bahkan kepada bupati/wali kota yang paham tentang itu. Yang jelas kami Pemprov Jabar sudah mendapat isyarat dari pemerintah pusat untuk dibuka (sekolah tatap muka,red) sepanjang tidak ada zona merah,” ujar Uu kepada Jurnal Depok, Rabu (17/3).
Pernyataan itu disampaikan Uu usai menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Cianjur.
Ia menambahkan, bahwa sekolah tatap muka nantinya akan dibuka untuk semua jenjang pendidikan dari mulai PAUD hingga SMA. Rencanannya, pembukaan sekolah tatap muka akan dilakukan Juni mendatang atau tahun ajaran baru.
“Dengan syarat seluruh guru sudah divaksin dan tetap menjaga protokol kesehatan. Karena kami melihat sudah ada beberapa dampak dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan harus diantisipasi adanya adiksi atau kecanduan anak-anak terhadap HP,” paparnya.
Bahkan, sambungnya, dirinya telah mendatangi rumah sakit jiwa milik pemprov dan menemukan ada delapan orang anak yang mengalami gangguan kejiwaan lantaran PJJ.
“Kami minta kepada orang tua untuk memberikan perhatian penuh kepada anak, penyebab kecanduan HP ini ada dua yakni si anak memiliki penyakit kelaian seperti murung, tidak gaul, jarang bicara dan jarang komunikasi dengan orang tua serta selalu mengurung diri di kamar karena dikasih HP,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada gejala yang biasa saja seperti pegang HP secara terus menerus dan pada akhirnya terkena juga.
“Saaat ini jumlahnya meningkat, tahun 2020 jumlahnya sekian, dan baru saja tahun 2021 ini sudah ada delapan orang yang kecanduan seperti itu,” ungkapnya.
Uu yang diusung oleh PPP pada saat Pilgub Jabar lalu merasa optimistis Jawa Barat akan berhasil menyelenggarakan sekolah tatap muka. n Rahmat Tarmuji
