HeadlineKriminal

Pembunuh Tukang Bakso di Gg Kopral Sawangan Jalani 20 Adegan pra Rekonstruksi

Sawangan | jurnaldepok.id
Juan, pelaku pembunuhan yang jasadnya dikubur di rumah kontrakan di Gang Kopral Daman, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, menjalani pra rekontruksi, Senin (23/11).

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan anggotanya menggelar pra rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan Juana alias Juan terhadap kakaknya sendiri Dendi.

Dalam pra rekonstruksi, tersangka Juan memperagakan kurang lebih 20 adegan dari mulai dirinya menghantam kepala kakaknya saat tertidur menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram, hingga menguburkan korban.

“Ada 20 sampai 21 adegan, masih pra rekonstruksi. Nanti kami akan rekonstruksi dengan penuntut umum,” ujarnya, kemarin.

Azis menjelaskan, pra rekonstruksi ini dilakukan pihaknya untuk menggali lebih dalam keterangan dari tersangka dan melengkapi proses penyidikan.

“Belum ada fakta baru yang ditemukan dalam proses pra rekonstruksi tadi, masih konsisten dengan keterangannya. Kenapa kita melaksanakan pra rekonstruksi, karena kami perlu mengeksplore atau menggali lebih dalam keterangan dari tersangka dan guna melengkapi proses penyidikan,”katanya.

Ada beberapa hal yang perlu digali lebih dalam oleh pihaknya, berkaitan dengan motif pelaku nekat menghabisi nyawa kakaknya dan rekannya yang lain, Muhamad Syarifudin alias Didin.

“Ada beberapa hal yang perlu kami gali lebih dalam, diantaranya adalah motif pelaku melakukan kejahatannya. Apakah ada kejanggalan dia melakukan perbuatan pidana tersebut, nanti akan kami gali lebih dalam,” paparnya.

Sementara itu, pihak keluarga korban Muhamad Syarifudin alias Didin akhirnya bisa memakamkan korban pembunuhan iitu dengan layak.

Sebelumnya, Didin hanya dikubur dengan cara apa adanya oleh Juana alias Juan di kawasan Gunung Pongkor Bogor. Didin dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sawangan Lama, Depok. Didin dimakamkan menggunakan peti mati berwarna coklat tua.

Kepergian Didin dengan cara sadis itu menimbulkan luka dalam bagi keluarga. Sehingga keluarga meminta pelaku mendapat hukuman setimpal.

“Harapannya dihukum mati, nyawa dibayar nyawa. Takutnya kalau keluar nanti balas dendam ke keluarga,” kata Reni salah satu keluarga Didin.

Dia pun mengaku khawatir pasca peristiwa yang menimpa kakanya itu. Reni dan keluarga pun meminta perlindungan untuk keluarganya.
“Makanya kami juga nanti mau perlindunganan juga tapi lupa apa namanya, intinya perlindungan terhadap korban karena di rumah juga kan banyak anak kecil,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button