


Sawangan | jurnaldepok.id
Sedikitnya 500 alim ulama se Kota Depok mendeklarasikan diri untuk mengusung pasangan calon wali-wakil wali kota Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono di Pilkada 9 Desember mendatang.
Hal itu terungkap pada saat acara Halqoh Alim Ulama se Kota Depok Jilid II yang diinisiasi oleh DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok.
“Karena memang aturan protocol kesehatan hanya boleh 50 orang, maka kami bagi beberapa sesi. Total semua ada 500 ulama se Kota Depok yang siap dan telah berikrar untuk mendukung pasangan Idris-Imam,” ujar Hj Qonita Luthfiyah, Ketua DPC PPP Kota Depok, Minggu (4/10).

Ia menambahkan, para ulama yang dirangkul adalah mereka yang memiliki puluhan hingga ratusan jamaah seperti guru ngaji, pendakwah, ketua-ketua majlis taklim, pendiri ponpes dan para ustad serta ustadzah.
“Kami menaruh harapan besar kepada para alaim ulama untuk sama-sama berjuang dengan kami memenangkan Idris-Imam di pilkada nanti,” paparnya didampingi Sekretaris DPC PPP Kota Depok, Ma’mun Abdullah.
Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kota Depok, Mazhab HM mengungkapkan, PPP senantiasa memuliakan para alim ulama.
“Kami tersinggung ketika ada yang menyebut ulama/kiai/ustad kaleng-kaleng. Kami marah dan banyak complain dari para kiai di PPP karena ada yang menyebut mereka dengan istilah kaleng-kaleng, itu enggak boleh, kami marah besar,” tegasnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Depok menegaskan, ulama harus ditempatkan di tempat yang paling mulia karena ia penerus nabi.
“Kalau ada yang menyebut kiai kaleng-kaleng, kami pertanyakan keimanannya. Jangan lantas kiai tersebut tidak berpihak ke mereka, lalu kiai yang ke kami dibilang kaleng-kaleng, marah kami, enggak boleh itu. Orang yang beragama dan beriman tidak memandang itu ustad atau ulama dari latar belakangnya, apapun mereka yang namanya ustad, ulama maupun kiai tetap harus dimuliakan,” jelasnya.
Salah seorang ulama kondang Kota Depok, KH Syamsul Yakin dalam kesempatan itu mengatakan, ijtihad poltik PPP mendukung paslon nomor 2 (Idris-Imam) sudah tepat.
“Karena pertama, PPP partai yang lahir dari rahim ulama, diasuh dan dibesarkan ulama. Jadi pantas saat Pilkada Depok 9 desember 2020 semua warga PPP memilih ulama,” ungkapnya.
Kedua, sambungnya, trend pemilih di Kota Depok masih kuat pada figur asli Depok, muda, dan ulama. Ketiga tren ini ada pada paslon nomor 2.
“Ketiga, petahana (Kiai Idris,red) dianggap telah berhasil memenuhi janjinya pada lima tahun kepemimpinannya, saat ini beliau berjanji untuk meningkat skop yang lebih luas dan besar lagi untuk warga Depok,” jelasnya.
Acara yang digelar di Telorindo Hall Sawangan juga dibarengi dengan konsolidasi 63 Ranting PPP se Kota Depok. n Rahmat Tarmuji

