


Margonda | jurnaldepok.id
Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq menegaskan bahwa dirinya tidak berkenan untuk mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan calon saat ini. Hal itu dilakukan karena dirinya memegang teguh aturan partai.
“Kalau bikin surat (rekom,red) ternyata DPP ngeluarinnya beda gimana, malu enggak?, kalau saya sih malu. Kalau di Golkar tidak begitu tapi dilaporkan langsung ke DPP dan nanti DPP yang memutuskan,” ujar Farabi kepada wartawan, Kamis (13/8).
Pernyataan itu dikatakan Farabi saat menggelar diskusi dengan awak media yang tergabung dalam Depok Media Center (DMC).


Dikatakan Farabi, bahwa dirinya tetap patuh pada aturan main partai karena itulah yang terbaik.
“Kami nyatakan tidak harus dalam bentuk surat, rapat bersama nyatakan kesimpulan, DPP menyerap lalu memutuskan. Jadi putusannya satu di DPP, makanya enggak pernah ada surat-surat semisal kami mendukung pasangan calon, itu enggak boleh di kami,” paparnya.
Semisal, kata dia, jika Golkar mencalonkan seseorang harus lapor ke DPP dengan berbagai argumen baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas.
“Saya enggak berani (keluarin rekom,red), karena itu tidak ada di dalam ADART partai. Kan di partai ini banyak yang goyang, kenapa yang goyang itu gagal karena kami selalu berprinsip ADART yang kami junjung,” jelasnya.
Sehingga, sambungnya, nantinya tidak ada yang dipersalahkan karena hal itu dijalankan sesuai ADART.
“Di dalam surat tugas, saya diperintahkan melaporkan kepada DPP dan koordinasi dengan provinsi. Tapi saya nyatakan bagaimana dengan parati lain?, saya tidak menyatakan itu jelek dan buruk, jadi masing-masing berbeda mekanismenya,” terangnya.
Di Golkar, lanjutnya, koordinasi harus dilakukan berjenjang dari mulai provinsi dan DPP sesuai dengan isi surat tugas yang diberikan kepada dirinya.
Seperti diketahui, saat ini Golkar sedang mesra dengan Koalisi Gerindra-PDIP yang mengusung Pradi-Afifah pada pilkada mendatang. n Rahmat Tarmuji

