


Sukmajaya | jurnaldepok.id
Tertangkap akan melakukan tawuran dengan pelajar SMK dari luar Depok, anggota Tim Jaguar Polrestro Depok memberi hukuman 10 remaja yang berhasil ditangkap dari lokasi kejadian di Pertigaan Jalan BBM, Sukmajaya, hingga sampai ke Polsek Sukmajaya.
Katim Jaguar Polrestro Depok, Iptu Winam Agus mengatakan kejadian sekitar pukul 03.00 WIB saat pihaknya sedang melakukan Patroli rutin ke Polsek Sukmajaya. Ia mendapat laporan dari warga terjadi aksi tawuran antara dua kelompok remaja di pertigaan Jalan BBM.
“Anggota langsung menyisir ke TKP dan langsung mengamankan 10 remaja di lokasi berbeda. Lima remaja kami amankan di Gang Sahari berasal dari kelompok senior Sekolah SMA swasta di Depok, lalu lokasi kedua di Jalan Raya Bogor perbatasan Cibinong, mendapatkan lima remaja berasal dari sekolah SMK swasta asal Cibinong,” ujarnya, kemarin.

Dia mengatakan tawuran ini berawal ketika kelompok remaja berasal dari salah satu siswa SMA swasta di Depok menuliskan nama sekolahnya di tembok. Namun sehari setelahnya tulisan tersebut langsung ditiban coretan dengan nama sekolahan kelompok lawan.
“Selain dicoret nama sekolah kelompok dari lawannya juga ada kata ‘bantai’, hal ini yang memicu kelompok remaja pertama kali yang menulis di dinding marah dan langsung janjian untuk tawuran namun berhasil kami cegah,”katanya.
Pada saat akan dilakukan penangkapan, para pelaku diketahui sebagai alumni ini mencoba kabur dengan menggunakan motor, namun berhasil dicegah setelah anggota Tim Jaguar sebanyak enam personil mengejar menggunakan motor menabrak satu persatu hingga motor pelaku terjatuh.
“Motor pelaku kami tabrak-tabrakin hingga jatuh, di waktu bersamaan senjata tajam jenis pedang dan celurit berjumlah empat buah tercecer di lokasi diduga milik pelaku,” paparnya.
Dari lokasi penangkapan di BBM Cilodong, kesepuluh remaja diberikan hukuman syok terapi dengan berjalan kali dengan sikap jongkok sejauh kurang lebih 1 KM ke arah Polsek Sukmajaya.
“Mereka jalan sambil memegang barang bukti sajam, hal ini kami lakukan sebagai syok terapi bagi pelaku untuk tidak melakukan aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri,” katanya.
Selain itu Winam terus mengambil langkah antisipasi berupa rutin melakukan patroli di titik-titik rawan kamtibmas.
“Kerawanan kamtibmas di wilayah tidak bisa dilakukan sendiri, namun butuh kerjasama sama warga masyarakat untuk menjadi polisi bagi dirinya untuk menjaga lingkungan secara Pamswakarsa atau Siskamling,” pungkasnya. n Aji Hendro

