


Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, H Dadang Wihana beserta jajaran, kemarin terjun langsung mengecek Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Jalan Raya Sawangan tepatnya di pintu keluar masuk Gerbang Tol Sawangan 4.
“Giat tadi hanya melihat progress dari pelaksanaan Andalalin saja dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, termasuk menyempurnakan marka-marka jalan yang belum ada,” ujar Dadang kepada Jurnal Depok, Rabu (17/6).
Dadang berharap, kehadiran Gate Sawangan 4 berdampak positif untuk kebutuhan warga.

“Adapun untuk pembukaan tol masih menunggu kebijakan pemerintah pusat setelah SLF selesai.
Masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, informasinya dalam waktu dekat,” paparnya.
Namun begitu, sambungnya, sebelum dioperasikan Dadang menyarankan untuk memyempurnakan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL).
“Karena kami lihat di lokasi terjadi crossing ketika masuk dari arah Timur dan crossing ketika keluar tol yang menuju arah Barat,” jelasnya.
Ditambah lagi, sambungnya, beberapa bagian yang harus dilebarkan pada area tersebut belum terlaksana karena masih belum tuntasnya permasalahan lahan.
“Terkait waktu operasional sekali lagi itu menjadi kewenangan pusat. Kami hanya meminta ada beberapa perbaikan yang harus disempurnakan,” ungkapnya.
Sebelumnya, rencana pengoperasian Gerbang Tol Sawangan 4 yang berada di Jalan Raya Sawangan akan dioperasikan pada awal April lalu. Namun, dengan adanya kondisi Covid 19 hal itu urung dilaksanakan.
Widijanto, Project Manager PT Citra Waspphutowa kepada Jurnal Depok pernah mengatakan, setelah laik fungsi dilakukan, baru di bulan April jalan tol dapat dioperasikan. Ia mengatakan, bahwa laik fungsi bukanlah uji coba namun tahapan yang dilakukan oleh tim laik fungsi dari Kementerian PUPR, Perhubungan Darat dan Korlantas.
“Selama satu bulan akan dicek seluruh kelengkapannya oleh tim laik fungsi baik dari sisi keselamatan jalan seperti pagar gadril, rambu petunjuk, marka jalan hingga pagar yang menutup agar tidak ada pejalan kaki yang menyebrang di jalan tol,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, panjang Tol Desari seksi II mencapai 6,2 kilo meter. Sementara pembangunan lanjutan dari Sawangan ke Bojonggede akan dilakukan di tahun ini dengan terlebih dahulu melakukan pembebasan lahan.
Jika nanti proses pembebasan lahan yang didapat cukup panjang dan luas, kata dia, maka akan dilanjutkan kembali proses pembangunannya hingga Bojonggede.
“Nanti itu masuk seksi III dengan panjang sekitar 9,5 kilo meter dari Sawangan. Untuk tarif (Gerbang Tol Sawangan 4,red) itu kewenangan dari Kementerian PUPR, nanti keputusannya dari kementerian,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

