


Margonda | jurnaldepok.id
Sejumlah pusat perbelanjaan di Depok sedang berbenah diri untuk menghadapi new normal. Pengelola melakukan pembersihan seluruh area gedung serta melengkapi sejumlah alat deteksi suhu tubuh.
Pemerintah Kota Depok berencana membuka kembali seluruh pusat perbelanjaan di Depok pada, Selasa (16/6) atau setelah PSKS selesai.
Marcom Manager Margo City, Reza Ardiananda ditemui di Margo City, mengatakan, berdasarkan surat keputusan gubernur bahwa mall boleh beroperasi mulai 16 Juni.

“Tapi kami di Margo City pada 17 Juni. Itu antisipasi kami agar antisipasi visitor kami itu bisa teredam dulu tidak terlalu terburu-buru untuk datang ke mal. Nah prioritas kami ada dua, pertama mendukung pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19 dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi visitor kami nanti,” ujarnya, kemarin.
Ia mengatakan, pihaknya akan menjalankan protokol kesehatan ketika mall dibuka pada Rabu (17/6) nanti. Dimana setiap pengunjung wajib melakukan cek suhu tubuh melalui alat deteksi yang disiapkan di pintu masuk dan seluruh pengunjung diwajibkan memakai masker.
“Kami memiliki alat cek suhu tubuh terbaru. Dimana mereka tinggal mengakat tangan mereka dan suhu langsung terbaca. Di situ ketika suhunya di bawah 37,3 semua pengunjung diizinkan masuk. Di dalam mal kami menyiapkan tim gugus covid, kami itu basicly mereka akan menjaga sellau pysical distancing dan cuci tangan di semua area yang ada di Margo city ini,” ucapnya.
Pihaknya sudah memiliki prosedur penanganan jika ada pengunjung yang pingsan ketika berada dalam mall. Pengunjung yang pingsan atau dengan kondisi tertentu maka akan dibawa ke ruang isolasi.
“Petugas protokol kami yang menangani itu akan menggunakan baju APD lengkap, apapun kondisi dari pengunjung ketika dia jatuh petugas kami akan menggunakan APD lengkap dan akan membawa ke ruang isolasi,” katanya.
Pihaknya juga akan memperhatikan kuota pengunjung. Sesuai ketentuan, hanya diperbolehkan 50 persen saja dari kondisi normal. Termasuk menjaga jarak di area food court.
“Tentunya di dalam itu akan kami batasi dari jumlah tempat duduk. Dimana tempat duduk yang kami sediakan itu sudah pasti 50 persen dari sebuah restoran ataupun food court dan tempat duduk itu tidak bisa dipindahkan dari visitor atau pengunjung kami. Jadi kami mau menjamin kenyamanan dan kesehatan mereka pun terjaga di area food court dan restoran,” pungkasnya. n Aji Hendro

