


Margonda | jurnaldepok.id
Wali Kota Depok, Mohammad Idris membeberkan aliran dana tanggap bencana Covid-19 sebesar Rp 20 milar yang akhir-akhir ini banyak dipertanyakan berbagai kalangan.
“Alokasi untuk penanganan Covid-19 di tahap pertama sudah dianggarkan dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 20 miliar,” ujar Idris dalam keterangannya, Sabtu (28/3).
Idris merinci anggaran tersebut diperuntukkan Dinas Kesehatan dialokasikan sebesar Rp 15 miliar untuk penanganan dan pencegahan Covid-19.


“Alokasi anggaran BTT Dinas Kesehatan telah dibelanjakan untuk keperluan persediaan masker, baju APD, rapid test, thermometer, obat-obatan, keperluan Swab dan peralatan kesehatan,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini masker telah tersedia untuk tiga bulan kedepan bagi tenaga kesehatan di puskesmas, rumah sakit swasta, Labkesda dan 119 rujukan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.
“Untuk yang lainnya masih menunggu pengiriman,” katanya.
Selanjutnya, sambungnya, untuk Rumah Sakit Umum Daerah dialokasikan sebesar Rp 5 miliar sebagai dana penanganan pasien dan pembelian alat kesehatan.
“Untuk tahap kedua akan dilakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah terutama akan memangkas dari kegiatan makan minum, rapat koordinasi, bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan dan kegiatan yang sekiranya tidak dapat dilaksanakan yang bersumber dari Silpa dan PAD. Sumber lainnya dari dana insentif daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan, Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 21 M itu jumlah total DID.
“Dengan rincian kurang lebih Rp 12 M untuk insentif nakes dan Rp 9 M untuk penunjang pelayanan di puskesmas,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

