


Margonda | jurnaldepok.id
Salah satu unsur Pimpinan DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo (HTA) berang terhadap sikap Pemerintah Kota Depok dalam menangani kasus Covid-19 di Kota Depok.
Pasalnya, pria yang akrab disapa HTA itu menilai pemerintah kota dalam hal ini wali kota kurang begitu tanggap terhadap kebutuhan masyarakat terkait pencegahan wabah Covid-19.
“Sampai hari ini (kemarin,red) tidak ada masker, hand sanitizer maupun cairan desinfektan yang bisa masyarakat dapatkan. Seharusnya pemerintah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu,” ujar HTA kepada Jurnal Depok, Kamis (26/3).


Hal tersebut, kata dia, tak lain agar masyarakat bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan mereka.
“Anggaran tanggap darurat sudah disetujui oleh DPRD Depok sekitar Rp 75 miliar, iya untuk corona. Tapi belum ada aksi nyata yang signifikan dari Pemkot Depok, yang ada saat ini hanya gerakkan spontan dari warga untuk pencegahan,” tegasnya.
Dikatakannya, warga Kota Depok saat ini bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya.
“Wali kota nya kemana?. Kami setiap hari keliling melakukan penyemprotan rumah warga dan lingkungan, mereka sangat membutuhkan masker, hand sanitizer dan cairan disinfektan. Minimal kalau itu ada mereka bisa merasa aman dan nyaman,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, pihaknya akan mengikuti ketentuan dan arahan dari Menteri Kesehatan bahwa yang menggunakan masker adalah orang yang sakit. Dirinya tidak menginginkan masyarakat ramai-ramai membeli bahkan memborong masker.
“Kalau pemerintah membeli masker itu untuk orang yang sakit, bukan untuk orang yang sehat. Kami sudah menerima informasi saat ini sulit mendapatkan masker, ini kan akibat itu tadi banyak orang sehat yang borong masker,” katanya.
Dikatakan Idris, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah memberikan bantuan 10 ribu masker untuk Kota Depok.
“Masker ini nanti akan kami salurkan ke rumah sakit dan puskesmas, jika nanti ada pasien yang sakit dan membutuhkan maka akan dikasihkan. Memang 10 ribu enggak cukup, namun kami kan sudah memiliki banyak stok di rumah sakit,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

