


Limo | jurnaldepok.id
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Supian Derry mengaku tidak puas dengan hasil pengerjaan proyek turap Al Maghfiroh di sisi ruas jalan raya Meruyung, Rt 01/05 Kelurahan Meruyung.
Pasalnya, belum lama pekerjaan selasai, bagian fondasi turap sudah retak, belum lagi ruang kosong disamping turap tidak diuruk sehingga membahayakan pengguna jalan setapak disejajar turap.
“Saya kecewa dan tidak puas dengan hasil pekerjaan kontraktor pemborong proyek turap Al Maghfiroh dan terkait hal ini saya sudah melapor ke bagian pengawas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk dilakukan pengecekan dan evaluasi kualitas proyek turap tersebut,” ujar Supian Derry kepada Jurnal Depok, kemarin.

Dia berharap mumpung masih dalam masa perawatan, kontraktor diminta segera memperbaiki fondasi turap yang retak dan melakukan pengurukan lahan yang lowong disamping turap agar konstruksi turap memiliki daya tahan maksimal.
Dikatakan Derry, lubang disamping turap yang bebatasan langsung dengan jalan setapak menuju belakang Masjid harus segera diuruk agar tidak keburu longsor, karena jika tebing lubang itu longsor maka jalan setapak dipastikan akan tergerus longsor sehingga tidak bisa lagi digunakan sebagai sarana transportasi warga yang bermukim dibelakan Masjid.
“Saya lihat, lubang sudah menggerus bagian bawah jalan serapak, itu sangat berbahaya dan harus segera di uruk guna mencegah terjadinya longsor, ” tutup Supian Derry, (Asti Ediawan)

