Laporan: Rahmat Tarmuji
Untuk melakukan pendataan masjid, ulama, rumah ibadah, ponpes, majlis taklim maupun tempat hiburan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menggelar kegiatan pelatihan penelitian dan penulisan buku peta dakwah di Kota Depok.
Sekretaris MUI Kota Depok, H Khairullah Ahyari mengatakan semua hal yang terkait dengan resorsis dakwah dipetakan.
“Nanti akan muncul bagan maupun diagram yang menggambarkan data itu dalam bentuk peta, sehingga secara terperinci dan menyeluruh siapapun bisa melihat itu. Ini bertujuan untuk memudahkan pemberian materi di setiap titiknya,” ujar Khairullah kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia menambahkan, dari peta itu nantinya juga dapat diketahui terkait hal yang menyangkut fasilitas dakwah baik SDM maupun lembaganya.
“Peta dakwah ini sangat penting, sebetulnya program ini dari pemerintah pusat. Namun kendalanya ternyata menyusun peta dakwah itu tidak mudah karena membutuhkan tenaga, waktu dan pembiayaan,” terangnya.
Sebagai rintisan, sambungnya, hal itu harus dimulai saat ini. Peta dakwah tersebut satuannya bisa per kecamatan. Semisal, kata dia, peta dakwah Sawangan, di sana akan muncul berapa banyak jumlah ustad, rumahnya dimana, yang sudah haji berapa, majelis taklimnya, ponpesnya berapa dan lain sebagainya.
Dari situ akan muncul dan materi yang nanti akan diberikan disesuaikan dengan kondisi wilayah.
“Pasti setiap kecamatan berbeda, tapi mungkin karakteristiknya ada kesamaan, ada juga mungkin perbedaan yang mencolok,” katanya.
Setelah dipetakan, lanjutnya, pihaknya akan mengambil perencanaan dakwah sebagai bahan evaluasi untuk menguatkan dan mengambil kebijakan.
Acara yang dibuka oleh Walikota Depok, Mohammad Idris dihadiri 70 peserta dari unsur MUI kecamatan, penyuluh agama dan remaja masjid. n
