Sukmajaya | jurnaldepok.id
Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan pada keluarga Ibnu Hantoro (34), salah satu korban Lion JT 610. Hal itu disampaikan langsung oleh Walikota Depok, Mohammad Idris saat berta’ziah ke rumah korban. Pendampingan diberikan untuk memulihkan kondisi psikologis keluarga Ibnu.
“Kami akan memberikan pendampingan pada keluarga almarhum. Memberi support pada keluarga agar memulihkan kondisi psikologisnya,” ujar Idris, usai menyolatkan Ibnu di Masjid Nurul Amal, Komplek Pelni Depok, Rabu (7/11).
Bantuan yang diberikan pemkot, kata dia, lebih berupa bantuan non materi. Secara teknis, kata dia, bisa saja nanti didatangkan psikolog khusus untuk keluarga Ibnu atau dengan meminta bantuan lingkungan agar menguatkan istri dan keluarga Ibnu.
“Dari sisi moril, spiritual kami akan memberikan advokasi. Kami akan membantu melakukan terapi pskilogis dan pendampingan terhadap keluarga besar, anak – anaknya. Kedepan kam minta pak lurah pak camat untuk memantau keluarganya, bagaimana psikologisnya,” tandasnya.
Dia juga berpesan pada pemerintah untuk melakukan evaluasi permasalahan transportasi. Sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Kami minta kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi seacara massive, evaluasi secara komprehensif terhadap kejadian seperti ini yang berulang-ulang. Ya memang musibah di tangan Tuhan, tetapi memang ada sesuatu yang perlu dilakukan evaluasi. Bagaimana kondisi transportasi penemrbangan dan semuanya harus dievaluasi. Ini bagian dari ikhtiar. Ya pencegahan lah, mudah – mudahan tidak terjadi seperti ini lagi,” katanya.
Ditempat yang sama Kepala Badan PPSDM Kementrian Kesehatan, Usman mengucapkan duka mendalam atas musibah yang menimpa Ibnu. Menurutnya, almarhum adalah seorang dokter spesialis yang baik dan peduli dengan sekitar. Ibnu tercatat sebagai dokter di RS Kanker Darmais.
“Dia orang yang care dan baik. Kami turut berduka atas peristiwa ini,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji
