


Cimanggis | jurnaldepok.id
Para pencari pekerja mendatangi bursa kerja yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kota Depok di Cimanggis Square. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yakni mulai Selasa (25/4) hingga Rabu (26/6). Tersedia ribuan lowongan pekerjaan bagi para pencaker, mulai dari bidang industri hingga kosmetik.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok Diah Sadiah mengatakan ada sekitar 1000 lebih formasi lapangan pekerjaan yang disediakan. Umumnya formasi tersebut diperuntukkan bagi lulusan SLTA.
“Untuk kali ini bursa kerja diikuti 30 perusahaan. Formasi yang disediakan memang untuk lulusan SLTA, karena lulusan SLTA mendominasi jumlah pengangguran di Depok,” ujarnya kemarin.

Dirinya menuturkan sekitar 30 persen jumlah pengangguran di Depok merupakan lulusan SLTA, selebihnya diikuti lulusan jenjang pendidikan lain.
“Berdasarkan data BPS tahun 2015, angka pengangguran itu 72.521 dari angkatan kerja 969.502. Tapi tahun 2014 pengangguran sempat menyentuh di angka 80.903 kemudian turun menjadi 72.521 pada 2015. Perhitungan BPS bukan hanya KTP Depok saja, tapi banyak angkatan kerja yang di luar Depok datang ke Depok,” tuturnya.
Ia berharap semua formasi yang disediakan bisa terserap. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada HRD-HRD perusahaan, agar saat pemeriksaan data pelamar diprioritaskan orang Depok terlebih dahulu.
“Yang diprioritaskan warga Depok terlebih dahulu. Diharapkan juga para pencari kerja memiliki kartu pencari kerja dan ini gratis pembuatannya,” tambahnya.
Diah pun berharap kepada para pencari kerja agar tidak terlalu memilih formasi yang disediakan. Menurutnya penyebab pengangguran karena banyak yang tidak berani melamar lantaran tidak sesuai dengan bidangnya.
“Kami berharap kepada para pencari kerja jangan terlalu memilih formasi karena kapan lagi akan memiliki pengalaman kerja. Pemkot Depok dalam hal ini menjembatani lulusan SLTA yang sulit bertemu dengan HRD, yang sulit itu kan lulusan SLTA, ” ungkapnya.
Dalam setahun, Disnaker menggelar hingga tiga kali bursa kerja. Bursa kerja tersebut dianggarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Pemkot Depok.
“Semoga semua formasi yang disediakan dapat terserap sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Tahun ini ada tiga perusahaan industri yang cukup besar di Depok ikut berpartisipasi antara lain Panasonic, Toa, dan Yanmar. Saya minta formasi untuk bursa kerja ini lebih dari 50 persen untuk SLTA,” pungkasnya.
Sementara itu Anggota DPRD Depok Komisi D Sahat Farida Barlian menambahkan untuk mengatasi jumlah pengangguran, dibutuhkan mindset yang baru.
“Kita jangan mengandalkan lowongan pekerjaan. Pekerjaan bukan hanya datang ke kantor, mengharap upah setiap bulan namun kita harus memikirkan bisa buat sendiri lapangan kerja,” ujarnya.
Salah satu hal yang bisa dikembangkan menurutnya adalah industri ekonomi kreatif. Sebagai contoh saat ini sedang berkembang usaha berbasis teknologi informasi.
“Seperti misalnya pengembangan media teknologi dan informasi yang saat ini berkembang nya luar biasa. Kembang kan kreatifitas, misalnya pemprograman komputer, tawaran perusahaan informatika berbasis aplikasi. Ini yang belum terjamah oleh kita,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut salah satu pelamar, Fransisca (18) menuturkan membawa lima surat lamaran pekerjaan. Lulusan SMK Taruna Bhakti itu mengaku belum terbayang akan bekerja di perusahaan apa.
“Saya mau lihat-lihat dulu, belum tahu mau masukin lamaran kemana. Kalau bisa sebanyak-banyaknya karena ingin sekali bekerja,” ucapnya.
Ia mengatakan baru kali ini dirinya melamar pekerjaan. Warga Cimanggis itu berharap bisa diterima di salah satu perusahaan. “Semoga aja ada panggilan, ingin sekali kerja dan bantu orang tua,” tutupnya.nNur Komalasari

