


Cilodong | jurnaldepok.id
Kasus penyerangan para ulama oleh ‘orang gila’ yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia mendapat sorotan dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok. Bahkan, Kesbangpol telah melakukan survey terkait keamanan di Kota Depok.
“Kami baru melakukan survey terkait indeks konflik maupun kerukunan, secara umum kondusif. Artinya juga tidak ada ancaman-ancaman terhadap ulama, kami memiliki jejaring juga di setiap wilayah yang memberikan info terkait hal itu,” ujar Dadang Wihana, Kepala Kesbangpol Kota Depok, kemarin.
Ia menambahkan, beberapa daerah mengantisipasi dengan fenomena orang gila yang membawa senjata tajam dan mengancam tokoh-tokoh agama. Namun di Depok, kata dia, pihaknya belum menerima laporan tersebut.



“Secara struktur melalui rapat koordinasi kami sampaikan kepada camat dan lurah untuk antisipasi dan deteksi dini, baru dari situ kami lakukan langkah-langkah,” paparnya.
Selain itu pihaknya juga berencana mengumpulkan stakeholder terkait peristiwa itu. Namun begitu, kata dia, saat ini belum ada indikasi mengarah ke sana. Sementara itu, dalam rakor Kesbang provinsi sudah diambil kesepakatan pula terkait hal tersebut.
“Di beberapa daerah dengan kejadian seperti di Bandung, Cimahi hingga kini belum ada lagi,” ungkapnya.
Terkait adanya issue yang beredar bahwa kondisi kepala daerah Kota Depok pun dalam posisi tidak aman, ini jawaban Dadang.
“Kondisi dinamis setiap saat berkembang, akan tetapi kami tetap dalam pakem dan Undang Undang. Dari arah mana dan seperti apa gesekan itu kami belum mendengar, kalau toh nanti mengganggu keamanan daerah tentu akan kami ambil langkah-langkah,” terangnya.
Dadang juga menegaskan jika indikasi tersebut hingga saat ini belum ada.
“Kalau ada pihak-pihak yang menyampaikan ketidak puasan, tetapi itu juga kan dalam bidang apa nanti kami respon, sekarang responnya cukup cepat,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

