


Sukmajaya | jurnaldepok.id
Masyarakat Peduli Pemilu Kota Depok menyelenggarakan Forum Warga bertajuk “Penambahan Dapil, Perlukah?”. Acara yang dihadiri puluhan peserta Forum Warga tak lain untuk membahas tema yang sedang menjadi bahasan di KPU Depok dan Parpol peserta pemilu.
“Forum Warga ini diinisiasi untuk memfasilitasi warga masyarakat Kota Depok menyampaikan aspirasi mereka terkait topik daerah pemilihan. Ini gerakan warga, gerakan yang menyuarakan aspirasi di lingkungan masing-masing. Maka dari itu kami mengundang banyak stakeholder seperti Karang Taruna, LPM, Ormas, LSM, KNPI dan lainnya,” ujar Denni, Koordinator Masyarakat Peduli Pemilu Kota Depok, Senin (12/2).
Dalam kesempatan itu ada tiga narasumber yaitu Bung Denni selaku Koordinator MPP Kota Depok, M Husni Hasan Ketua Umum Korps Mahasiswa GPII Pusat mewakili mahasiswa, dan M Sukma Akbar, Akademisi dan Pengamat Politik.


“Selama ini Aleg tidak bisa kolektif bekerja di dapil. Mereka sendiri-sendiri merawat konstituen. Jika dapil luas akibatnya tugas aleg berat. Misal Aleg dari dapil Pancoran Mas. Rp 2 miliar anggaran aspirasi hanya dibagi di kecamatan Pancoran Mas. Beda dengan Cipayung, Sawangan dan Bojongsari anggaran aspirasi Rp 2 miliar dibagikan ke tiga kecamatan. Harus merawat konsituen di tiga kecamatan sangat berat,” kata Husni.
Lalu dari segi jumlah penduduk, kata dia, dapil dengan satu kecamatan dan tiga kecamatan mungkin sama, tapi luasannya sangat berbeda jauh. Padahal kebutuhan insfratrukturlah yang sering jadi aspirasi masyarakat.
Selain itu, dari segi pemerataan dapil terkesan numpuk di salah satu wilayah dan tidak representatif.
“Dapil mesti dijadikan 9 atau 10. KPU Depok harus memperhatikan prinsip kesetaraan nilai suara, ketaatan pada sistem Pemilu yang proporsional, proporsionalitas alokasi antar dapil, integralitas wilayah, berada dalam cakupan wilayah yang sama, kohesivitas dan kesinambungan,” tandas M Sukma.
Dikatakannya, bahwa hal itu termuat dalam PKPU 16/2017 tentang penataan dapil. Bila dihitung alokasi kursi dari jumlah penduduk per kecamatan yang ada. Sangat mungkin Cipayung dan Beji menjadi satu dapil sendiri.
“Sehingga hanya ada dua dapil yang membawahi dua kecamatan yaitu Sawangan-Bojongsari dan Cinere-Limo,” katanya.
Dari segi geografis, sambungnya, mereka juga tidak berjauhan. Karena alokasi kursi Cinere berdasarkan jumlah penduduk hanya dua kursi.
“Jadi harus digabung. Pun juga Sawangan-Bojongsari bisa jadi dapil sendiri. Jadi 9 atau 10 dapil ideal lah agar sesuai prinsip-prinsip penataan dapil diatas,” terangnya.
Di akhir acara Koordinator MPP berjanji hasil Forum Warga akan disampaikam kepada KPU Depok.
“Semoga KPU mau mendengar suara warga dan mempertimbangkan seutuhnya dari berbagai aspek. Jangan melihat dari kacamata politik saja,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

