Detos ‘Kebakaran’ Lagi

320

Beji | jurnaldepok.id
Warga sekitaran pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos) dikejutkan dengan kobaran api. Melihat kobaran api yang semakin besar, mereka pun berhamburan keluar gedung.

Penghuni dan warga sekitar yang sedang beraktifitas berupaya menyelamatkan diri dari kobaran api. Petugas juga melakukan pemadaman sambil mengevakuasi penghuni.

Namun kobaran api yang terlihat di Detos itu ternyata hanya sebagai simulasi penyelamatan kebakaran. Meski simulasi tapi sempat menghebohkan pengendara di Jalan Margonda karena mereka mengira itu adalah kebakaran betulan.

“Saya kira benar kebakaran. Nggak tahunya simulasi. Soalnya ada asep yang tebal, ada pemadam kebakaran. Rame orang juga. Tadi di sosmed juga ramai katanya Detos kebakaran,” ujar Adi salah satu warga, Kamis (21/12).

Menanggapi hal itu, Marcomm and Event Manager Detos, Ferry Nurdin Firdaus menuturkan simulasi dilakukan dalam rangka upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik serta kesigapan para petugas saat terjadinya kebakaran. Simulasi tersebut rutin dilakukan pihaknya setiap tahun.

“Kami rutin menggelar ini. Kerjasama dengan Pihak Damkar Kota Depok serta Kepolisian setempat,” katanya.

Menurutnya kegiatan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat kebakaran di dalam pusat perbelanjaan. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak seperti tenant, petugas keamanan dari Detos sendiri, petugas pemadam kebakaran hingga petugas kepolisian. Diharapkan dengan adanya latihan atau simulasi seperti ini dapat melatih pihak internal mall.

“Tujuannya supaya mereka tidak panik, dan dapat menjalankan prosedur penanganan kebakaran dengan semestinya serta meminimalisir adanya korban jika hal tersebut terjadi,” paparnya.

Untuk jumlah ketersediaan hydrant, lanjutnya, hal tersebut sudah sesuai standar dan kebutuhan mall.

“Hydrant yang terbagi di beberapa pilar. Hydrant di dalam area mall maupun di parkir,” ucapnya.

Khusus tenant food court, pihaknya memberikan pelatihan khusus mengenai tata cara penanggulangan kebakaran.

“Khusus food and beverage ada pelatihan khusus setiap 3 bulan sekali, karena mereka menggunakan alat masak seperti kompor dan gas ya,” terangnya.

Ia memaparkan kegiatan simulasi berlangsung di area lantai 2 dan area luar atau lobby utama. “Ada satu mobil Damkar dan 1 mobil ambulance dalam kegiatan ini,” tandas Ferry.nNur Komalasari

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here