Siswa Batal Ikut UAS

714
ilustrasi

Sukmajaya | jurnaldepok.id
Siswa kelas 3 SDN Mekarjaya 28 yang berada di Jalan Kolintang, Mekarjaya, Sukmajaya, terpaksa tidak mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini dikarenakam soal ujian terlambat tiba di sekolah. Diketahui soal baru datang, ketika jam pulang sekolah.

Tidak hanya SDN Mekarjaya 28, SDN Mekarjaya 29 pun mengalami hal yang sama. Siswa kelas 1-6 tidak ada yang mengikuti UAS karena keterlambatan soal ujian.

Salah satu orangtua murid yang enggan disebutkan namanya, mengatakan anaknya tidak dapat menjalankan UAS. Seharusnya ujian mata pelajaran Matematika dan Bahasa Sunda.

“Kata anak saya soalnya telat. Jadi nggak ujian, anak-anak main saja disekolah sambil nunggu jam pulang,” ujar ibu siswa kelas 3 SDN Mekarjaya 28 ini.

Sebelumnya, SDN krukut 01 yang berada di Kecamatan Limo pada Selasa (5/12), tidak ujian karena soal terlambat. Berdasarkan informasi yang berkembang ujian susulan akan dilakukan Sabtu ini.

Hal sama juga terjadi pada sekolah dasar negeri dan swasta di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Tapos. Pada Selasa (5/12) mereka gagal menjalani ujian akhir semester (UAS). Seharusnya siswa puluhan sekolah itu menjalani ujian mata pelajaran Matematika dan Agama.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok M Thamrin mengatakan ada sekitar 40 sekolah di Tapos yang terpaksa ditunda ujiannya. Pasalnya soal untuk ujian terlambat sekitar dua jam dari waktu yang ditentukan.

“Tidak semua, hanya 40 saja di Tapos yang terpaksa ditunda ujiannya,” ungkapnya.

Dia mengatakan keterlambatan pengiriman soal oleh petugas. Karena pencetakan soal dilakukan bukan di kecamatan terdekat sehingga pelajar, guru maupun staf pengawas harus menunggu soal.

“Soal itu akan dikerjakan dalam ujian kelas VI,” paparnya.

Sebagai solusi maka waktu pelaksanaan ujian akan diganti di hari lain. Rencana, ujian dilakukan pada Sabtu (9/12) mendatang.

“Kegiatan PAS kami undur atau tunda hari sabtu (9/12) mendatang,” tambahnya.

Akibat kejadian ini banyak orang tua kecewa. Pasalnya secara kejiwaan itu berpengaruh pada anak-anak. “Kasian anak-anak kita yang sudah siap-siap ternyata harus ditunda,” kata Inawati.nNur Komalasari

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here