HeadlinePeristiwa

Nonton Bola, Tewas Disambar Petir

Sukmajaya | jurnaldepok.id
Sungguh malang nasib yang dialami seorang pemuda. Saat tengah asyik menyaksikan pertandingan sepakbola, pemuda yang diketahui bernama M.Iqbal (33) meregang nyawa seketika setelah tersambar petir. Tubuhnya langsung lemas tak berdaya dan terbujur kaku.

Peristiwa naas itu terjadi disaaat korban menyaksikan pertandingan sepakbola antar kampung (Tarkam) Putra 08 di lapangan sepakbola Yanmar RW 08 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

Salah satu warga, Yadi mengungkapkan saat kejadian cuaca memang sedang turun hujan dan awan gelap.

“Waktu itu saya sama teman-teman lain sedang nonton bola. Keadaannya memang lagi hujan lebat, banyak petir. Pertandingan bola tetep jalan meski awan gelap,” katanya.

Penonton lain yakni Hadi mengatakan korban tersambar petir seketika. Nyawa pemuda warga Kampung Bojong Lio, RT 3/28 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok itu, tak terselamatkan. Ia mengalami luka bakar di kepala dan sekujur tubuhnya.

Menurutnya, ada dua penonton yang tersambar petir saat itu. Keduanya langsung dilarikan warga dan suporter lainnya ke RS Simpangan Depok, di Jalan Raya Bogor, Sukamaju, Cilodong.

“Satu pemuda namanya Iqbal, meninggal dunia. Sedangkan satu pemuda lagi bernama Asep (30) selamat. Dua orang yang kesambar petir itu warga Kampung Bojong Lio, Cilodong,” tuturnya.

Ia menambahkan kejadian tersebut menjadi pembelajaran baginya dan juga yang lain. Meski cuaca tidak ada yang bisa prediksi, namun ketika dinilai sudah dalam kondisi tidak memungkinkan, jangan dipaksakan.

“Keadaan kemarin memang cuaca sudah gelap banget, kalau sudah diliat keadaan nggak memungkinkan seharusnya pertandingan jangan dilanjutkan. Apalagi kalau sudah terdengar petir, lebih baik sih distop. Tapi ya namanya musibah, nggak ada yang tahu. Saya atas nama pribadi turut berduka cita kepada korban yang tewas tersebut,” tandasnya.nNur Komalasari

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button