HeadlinePemerintahan

‘Intinya Harus Siap’

Kota Kembang | jurnaldepok.id
Nama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Depok, Hardiono sejak dua minggu belakangan ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat maupun birokrat dalam pertarungan calon sekretaris daerah (Sekda) Kota Depok.

Bagaimana tidak, birokrat senior tersebut digadang-gadang sebagai calon kuat Sekda Kota Depok untuk mendampingi kinerja pemerintahan Idris-Pradi empat tahun ke depan.

Menanggapi hal itu, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Hardiono mengaku siap ditempatkan di mana pun.

“Saya sebagai ASN sama tentunya seperti polisi maupun TNI, diperintahkan atasan untuk berangkat ya berangkat,” ujar Hardiono kepada Jurnal Depok, Rabu (18/10).

Sejak menjadi ASN, Hardiono mengaku sering belajar bareng dan sama-sama memikul beban yang tak ringan. Dikatakannya, dalam mengelola pemerintahan tidak bisa sendiri, namun harus melibatkan stakeholder dan lainnya.

“Itu merupakan bagian dalam membangun pemerintahan, tidak mungkin salah satu kami tinggalkan. Bahkan lawan pun harus kami rangkul dan memang semua harus dirangkul karena kami sebagai pelayan masyarakat, paradigmanya saat ini sudah berubah,” paparnya.

Diakuinya, bahwa masih banyak PR yang harus diselesaikan di dalam pemerintahan. Dari itu, ia mengajak seluruh aparatur maupun elemen masyarakat untuk bersama-sama menyelesaikan PR tersebut demi terwujudnya Kota Depok yang unggul, nyaman dan religius.

“Intinya harus Siap,” ungkap mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok itu.

Sementara itu Walikota Depok, Mohammad Idris telah mengajukan tiga nama calon sekda ke Gubernur Jawa Barat.

“Kami telah minta asisten gubernur dan sekda provinsi untuk segera membalas surat kami dari tiga orang yang kami ajukan. Kalau sisi nilai dari pansel memang sudah ada 1, 2 dan 3. Namun kami tidak tahu kalau gubernur memiliki pandangan lain,” ungkapnya.

Dari itu, Idris mengaku tidak mau mendahului gubernur.

“Kami minta pekan depan (minggu ini,red). Namun kami tidak bisa memaksa (gubernur,red), kami tidak tahu gubernur mau keluar negeri, kami tidak bisa memaksa itu,” terangnya.

Selain Hardiono, juga santer terdengan dua orang nama yang diajukan ke Gubernur Jawa Barat yakni Widyati Riandani yang saat ini menjabat Pj Sekda dan Sri Utomo yang saat ini menjabat sebagai Asisten Hukum dan Sosial pada Sekretariat Daerah. n Rahmat Tarmuji

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button