Cilodong | jurnaldepok.id
Sebanyak 71 narapidana pekerja dan tamping di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Depok menjalani tes urine. Kegiatan ini rutin digelar secara dadakan di Rutan Depok.
“Tim dokter dari klinik Rutan disaksikan anggota Polresta Depok, satu persatu dicek dan dari 71 narapidana yang dites,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Depok, Sohibur Rachman, Kamis (14/9).
Hasil tes langsung dapat diketahui. Puluhan orang yang menjalani tes itu hasilnya negatif. Tes ini akan terus dilakukan secara dadakan kedepannya.
“Yang kami tes urine adalah para pekerja dan tamping narapidana yang sering waktu bersama dengan narapidana lain,” ucapnya.
Selain itu program rutan yang sudah teragendakan yaitu tes urine ini adalah salah satu upaya pencegahan peredaran narkoba di dalam rutan.
“Sesuai perintah kementrian lapas maupun rutan bebas dari narkoba. Untuk itu rutin kita lakukan tes urine tidak hanya narapidana namun pegawai rutan juga ikut serta dites,” katanya.
Perlu diketahui beberapa waktu sebelumnya kasus penyalahgunaan narkoba di dalam rumah tahanan (Rutan) kembali terjadi. Satu narapidana atas nama Robiansyah alias Damang ditangkap karena menyimpan sabu paket kecil di dalam kamar tahanannya.
Penangkapan Damang terjadi ketika petugas Rutan melakukan sidak ke kamar tahanan Rutan Cilodong. Tersangka yang ditahan atas kasus serupa, yakni penyalahgunaan narkoba tertangkap menyimpan sabu di kamar tahanannya yang berada di Blok A.
“Kami menemukan sabu seberat 0,3 gram. Diduga barang tersebut hanyalah sisa barang yang belum dihisap,” ujar Karutan beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, pihak rutan juga pernah menemukan kasus serupa pada 14 Juni. Saat itu ada tiga tahanan yang ketahuan menyimpan sabu. Ketiganya berada di kamar berbeda. Antara lain di Blok C ruang 3004 yang dihuni Deni Suryaginata (25) atas kasus narkoba. Kemudian di kamar Muhammad Alif (26) dan Royadi. Saat itu petugas menemukan 12 paket sabu ukuran kecil.nNur Komalasari
