Margonda | jurnaldepok.id
Sebuah rumah milik warga bernama Ahmad Kosim ludes si jago merah. Dalam hitungan detik rumah yang berlokasi di Jalan Wahid RT 06 RW 01 Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, habis terbakar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu dinihari pukul 00.30 WIB. Korban hanya bisa pasrah ketika melihat tempat tinggalnya kini hanya tinggal puing dan bekas sisa bangunan.
“Iya betul terjadi kebakaran di rumah Bapak Ahmad Kosim. Bagian rumah yang terbakar adalah ruang kamar dan dapur. Luas bangunan diperkirakan 4×4 meter persegi. Diduga penyebabnya adalah korsleting listrik,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Yayan Arianto kepada Jurnal Depok kemarin.
Setelah menerima laporan dari warga, lanjutnya, pihaknya menuju tempat TKP selang lima menit kemudian. “Jam 2 pagi api berhasil dijinakkan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ucapnya.
Dirinya mengatakan untuk memadamkan api pihaknya menerjunkan empat unit mobil. “Ada empat mobil yakni dua unit pemadam kebakaran dari Cinere dan dua unit Cipayung. Kerugian dari peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 35 juta,” katanya.
Yayan memaparkan sejak Januari hingga Agustus tercatat ada 159 kejadian. Umumnya penyebab kebakaran dikarenakan arus pendek.
“Rata-rata kebakaran lantaran arus pendek. Penyebab lainnya berasal dari kompor atau gas,” paparnya.
Untuk itu ia mengimbau kepada warga agar selalu memperhatikan penggunaan listrik. Selain itu juga diharapkan masyarakat secara rutin melakukan pengecekan listrik berkala.
“Jika meninggal kan rumah dalam keadaan kosong lebih baik semua yang berhubungan dengan aliran listrik dimatikan. Tak hanya itu, kompor gas juga sering diperiksa. Kita memang harus teliti, jangan dianggap sepele,” pungkasnya.
Sebelumnya pada akhir Agustus lalu satu rumah yang berlokasi di Jalan Kupu RT 01 RW 03 Kelurahan Rangkapan Jaya Kecamatan Pancoran Mas terbakar. Diduga peristiwa itu dikarenakan korsleting listrik. Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.nNur Komalasari