


Sukmajaya | jurnaldepok.id
Telah keluarnya peraturan daerah (Perda) yang mengatur pengelolaan air yang tertuang dalam Perda IMB, Perda Air Tanah dan Perda PSU, maka setiap perumahan dan apartemen hukumnya wajib untuk menggunakan air yang dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
Hal tersebut dikatakan langsung Walikota Depok, Mohammad Idris saat menghadiri acara puncak HUT RI ke 72 di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok.
“Perda terkait bangunan tinggi dan perumahan sudah ada aturannya mereka harus menggunakan PDAM. Memang permasalahannya jaringan, sehingga yang baru menggunakan PDAM ialah mereka yang telah dilengkapi jaringan. Margonda sudah sampai semua jaringannya,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Selasa (29/8).

Ia menambahkan, bahwa persentase untuk menggunakan air PDAM dan air tanah telah diatur dalam perda tersebut. Dari itu, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap perumahan maupun apartemen yang wajib menggunakan PDAM.
“Kalau mereka tidak menggunakan PDAM tentu akan kami tegur dan ada sanksinya. Untuk pemenuhan jaringan, Depok dibantu juga dari provinsi maupun pusat dengan penyertaan modal sampai 2020, mudah-mudahan setelah itu bisa mandiri,” paparnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok, M Olik Abdul Holik mengatakan bahwa beberapa perumahan baru, apartemen maupun pusat perbelanjaan telah berkoordinasi terkait pemenuhan air bersih ke PDAM Tirta Asasta.
“Nantinya ada shareing investasi antara PDAM dan mereka (pengembang,red) terkait jaringan. Cakupan layanan PDAM Tirta Asasta saat ini baru 16 persen dari jumlah penduduk, sampai 2020 kami menargetkan cakupan layanan mencapai 30 persen,” tandasnya.
Di tahun ini, pihaknya menargetkan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 8.000 dengan target laba Rp 14 miliar. Adapun fokus pengembangan pelanggan untuk wilayah Timur seperti Tapos dan wilayah Barat seperti Bojongsari.
“Hasil pantauan secara makro wilayah yang rawan kekeringan berada di wilayah Timur seperti Tapos dan Cimanggis, di wilayah itu kualitas airnya kurang bagus. Jadi, kami prioritaskan wilayah yang memiliki kualitas air yang tidak bagus,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga menggelar berbagai macam perlombaan yang berhubungan langsung dengan air seperti panjat pinang di atas kolam, memasukan paku ke dalam botol, mengambil bendera di atas kolam serta menutup pipa yang bocor.
Perlombaan olahraga maupun permainan tradisional yang digelar oleh PDAM itu terdapat nilai-nilai dalam membangun kerjasama, perjuangan dan melatih kekompakan.
“Saya harap nilai yang ada dalam perlombaan membawa dampak postitif dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga target PDAM Tirta Asata yakni memberikan pelayanan akses air bersih baik dari jaringan, pelayanan hingga kualitas air yang baik bagi pelanggan di Kota Depok dapat tercapai,” jelasnya.
Selain bertujuan pencapaian dalam bekerja, perlombaan dipilih karena dapat untuk meningkatkan kesehatan staf PDAM Tirta Asasta. Menurutnya perlombaan itu dapat menyehatkan tubuh, menguatkan kesehatan mental sehingga lebih fokus dan terhindar dari stres.
“Sebelumnya kami mengadakan gerak jalan, lomba futsal, lomba catur dan olahraga lainnya untuk meningkatkan kesehatan. Saya harap seluruh staf PDAM Tirta Asasta semakin mengobarkan semangat kompetisi dan pemikiran strategis di dalam bekerja,”pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

