Headline

Tata Kota Dinilai Tak Matang

Margonda | Jurnal Depok
Koordinator Taruna Tanggap Bencana Kota Depok, Abdillah mengatakan seluruh titik banjir di Depok umumnya diakibatkan karena tata kota yang tidak direncanakan dengan matang. Hal tersebut menyebabkan titik banjir selalu bertambah.

“Saat ini sudah ada lebih dari 50 titik banjir yang ada di Depok,” ungkapnya kemarin.

Ia menjelaskan sebagian besar titik banjir berada di kawasan perumahan. Pembangunan perumahan yang  tidak disertai drainase yang baik dan kerap mempersempit aliran serta menyebabkan pendangkalan sungai.

“Masalahnya kompleks. Namun yang paling berdampak karena tata kota yang tidak terencana dengan baik. Kesadaran masyarakat juga masih rendah,” tegasnya.

Dirinya menuturkan banyak perumahan yang dibangun di kawasan resapan di dataran yang lebih rendah. Salah satu contoh perumahan yang menjadi langganan banjir yakni di Perumahan Bukit Cengkeh Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dan Pondok Duta di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya.

Dia mengungkapkan di perumahan tersebut banjir bisa mencapai dua meter setiap hujan deras dengan durasi lebih dari satu jam. Selain itu titik yang cukup parah dilanda banjir juga berada di Kampung Utan Kelurahan Pondokjaya, Kecamatan Cipayung, yang berbatasan dengan Perumahan Permata Depok.

“Banyak titik banjir karena dibangun perumahan yang tidak diperhatikan daerah resapan airnya dan peruntukannya. Pengembang asal cari lahan murah dan investasi membuat perumahan,” terangnya.

Ia menambahkan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial, yang menaungi Tagana untuk mengantisipasi adanya siklus banjir lima tahunan. Peralatan tanggap bencana yang telah disediakan yakni 3 perahu karet, 2 genset, 2 set dapur umum, 6 tenda pengungsi, 4 tenda regu, 3 tenda family, dan 4 tenda payung 4.

“Fokusnya di kawasan perumahan, hampir semua titik banjir yang parah adalah kawasan perumahan. Kami sudah berkoordinasi untuk menghadapi banjir lima tahunan di 2017,” ucapnya.

Dirinya menambahkan sejauh ini penanggulangan bencana di Depok, terkendala koordinasi antar instansi. Menurutnya penanggulangan bencana tidak dikoordinasikan satu badan yang membawahi semua instansi.nNur Komalasari

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button