

Pemerintah melakukan pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU) APBN yang berdampak pada pemangkasan anggaran pendidikan. DPR RI sudah duduk bersama dengan Kemendikbud untuk mencari solusi masalah tersebut.
Anggota DPR RI Komisi X, Nuroji menjelaskan pemangkasan dana pendidikan dipotong hingga Rp 10 triliun. Pemangkasan berdampak pada anggaran pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur.

“Dana pendidikan dananya besar lalu pembangunan sarana juga dipotong. Makanya jika daerah enggak anggarkan bantuan pusat juga dipangkas maka akan mengganggu,”ujarnya, kemarin.
Nuroji menegaskan, pengurangan tunjangan profesi guru diakibatkan kesalahan administrasi bukan pemangkasan anggaran tetapi karena kesalahan administrasi. Namun menurutnya, pemangkasan anggaran akan berdampak pada beasiswa dan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
“Lebih banyak dampaknya pada infrastruktur dan alokasi umum. Dana riset Rp 800 miliar tidak berpengaruh, tetap saja enggak naik – naik. Beasiswa PTN dikurangi. Kami sudah panggil Mendikbud dan sepakat gulirkan program prioritas saja,” jelas Nuroji.
Ia menambahkan, beasiswa dan pembangunan sekolah masih prioritas. Nuroji menjelaskan pengurangan beasiswa dan BOPTN membuat biaya kuliah terancam naik.
“Pembangunan sekolah, sekolah roboh tetap prioritas. Beasiswa dan BOPTN dikurangi. Biaya kuliah bisa naik tahun depan, siap – siap saja,”

